PROFIL WANITA SHOLEHAN DI ERA MODERN

Written By IMM Tarbiyah on Jumat, 16 September 2011 | 18.09


Pribadi muslimah yang dikehendaki adalah pribadi yang sholeh. Pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai al-Quran dan Sunnah. Persepsi masyarakat tentang pribadi muslimah sholehah memang berbeda-beda. Bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslimah itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ibadah saja. Padahal, itu hanyalah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim.

BAB II
PROFIL WANITA SHOLEHAN DI ERA MODERN
A. Pengertian
1. Pengertian Wanita Muslimah
Hasan Al-Bana (2005:4) mengartikan wanita muslimah sebagai wanita yang memeluk agama Islam, taat terhadap agamanya, merdeka, dan memiliki kedudukan sama di depan hukum seperti laki-laki. Sebagai contoh, menuntut ilmu adalah merupakan hak wanita. Wanita mendapat hak yang sama dengan laki-laki untuk mendapatkan pahala.
Allah berfirman dalam Al-Quran surat An Nisaa ayat 32 yang artinya:“Bagi para laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan pun ada bagian dari apa yang mereka usahakan.”
Wanita muslimah diwajibkan untuk belajar agar memiliki pemahaman sebagai wanita muslimah. Rasulullah bersabda “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim; laki-laki dan perempuan.”(HR Ibnu majah dan Thabrani)

Hadis yang dikutip dari buku “Fiqih Wanita” yang ditulis oleh Muhammad M. Sya’rawi(2004:14) menerangkan bahwa wanita diwajibkan untuk menuntut ilmu. Kemudian dari sumber yang sama, Rasulullah bersabda, “Siapa yang Allah kehendaki kebaikan untuknya akan dipahamkan urusan-urusan agamanya.”(HR Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah)
Dipahamkan urusan-urusan agamanya” artinya adalah diberikan pengetahuan dan pemahaman tentang hukum-hukum dan ajaran-ajaran agama. Makna dari kata fiqih adalah pemahaman . Sehingga wanita muslimah diwajibkan mencapai pemahan itu, yaitu dengan cara merenungkan ayat-ayat Al-Quran, memikirkan hadis-hadis Rasulullah, serta memperhatikan ajaran-ajaran agama.
Wanita muslimah adalah wanita yang shalihah. Allah berfirman dalam Al-Quran, yang artinya “Maka perempuan-perempuan yang shalihah ialah yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, ”(Q.S. An Nisaa,4: 34)
Sya’rawi (2004:181) menyatakan bahwa wanita sholehah memiliki ciri seperti pada ayat tersebut. Salah satu ciri perempuan sholehah yang disebutkan dalam ayat tersebut adalah dengan menjaga dirinya ketika suaminya tidak ada di rumah, menunjukkan bahwa perempuan tersebut dapat menjaga kesuciannya sebagai seorang isteri. Maka, seharusnya seluruh perempuan dapat berlaku seperti itu ketika orang yang bertanggung jawab kepadanya sedang tidak ada. Seorang ayah bagi anak perempuan yang belum menikah, anak laki-laki bagi seorang ibu, dan suami bagi seorang perempuan yang telah menikah.
2. Pengertian Sholeh/Sholehah
Istilah sholeh adalah berasal dari bahasa Arab, yaitu berasal dari kata صلح (bentuk Fiil Madi), صالح (bentuk Isim Fail/kata sifat) dan صلاح (bentuk kata benda), yang artinya sebagai berikut:
1. Baik
2. Betul
3. Beres, rapi
4. Jujur, lurus
5. Patuh, taat mengikuti dan menjalani aturan
6. Berguna, bermanfaat
7. Praktis
Orang dapat disebut sholeh apabila padanya terdapat sifat sholah, yakni: kebaikan, kepantasan, keteraturan, kerapian, kejujuran, kelurusan, kepatuhan, ketaatan, kemudahan, kecocokan dan kesesuaian. Semua ini berada pada lingkup pribadi, diri sendiri. Menurut kapasitas atau potensi, posisi atau status, fungsi atau profesi masing-masing.
Sedangkan dalam bentuk bahasa Arab lainnya Kata Sholeh berasal dari kalimat مصلح (kata sifat) dan اصلاح (kata benda). Yang mengandung arti:
1. Memperbaiki, melakukan perbaikan
2. Menata, mengatur, merapikan, membereskan
3. Membangun, membina,
4. Menegakkan (hukum, aturan)
5. Membetulkan, meluruskan
6. Menumbuhkan, menyuburkan
7. Memajukan, memakmurkan
8. Membawa kebaikan dan keberuntungan
9. Mempersatukan, mempertemukan
10. Mendamaikan, membuat rukun
Dasarnya adalah firman Allah SWT dalam Surat Hud ayat 88, yang artinya “Aku tidak menginginkan apapun selain kebaikan”.
Lawan dari kata صلح ialah فسد yang artinya adalah merusak atau mengacau. Seperti dinyatakan dalam QS. As-Syu’ara ayat 151-152 “Dan janganlah kamu menuruti perintah orang-orang yang melampaui batas. Yaitu mereka yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan“. Atau di QS. An-Naml ayat 48 “Di negeri itu ada 9 orang tokoh yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan”.
3. Pengertian Era/zaman Modern
Era/zaman modern adalah zaman sekarang atau disebut zaman terkini. Menurut penulis zaman modern adalah zaman dimana orang-orang berpikir lebih maju, teknologi lebih canggih, serta zaman yang keras dalam persaingan. Peradaban yang paling mempengaruhi di zaman moderen menurut saya adalah peradaban barat. Seperti yang dinyatakan Sya’rawi bahwa wanita memasuki era yang di dalamnya terdapat persaingan.
Perempuan dan laki-laki kini telah masuk dalam lapangan persaingan yang sangat ketat dan pertarungan yang tidak pernah berakhir. Ini benar-benar masalah yang tidak ada satu pun orang yang dapat membenarkannya dan tidak ada satu pun manusia, baik laki-laki maupun perempuan yang dapat menerima takdir dan tugas mereka dalam menjalani kehidupan ini.
Dari ketiga pengertian diatas penulis dapat menarik sebuah definisi bahwa wanita sholehah di era modern adalah wanita yang memeluk agama Islam, taat terhadap agamanya, yang mempunyai sifat sholah, yakni adanya kebaikan, kepantasan, keteraturan, kerapian, kejujuran, kelurusan, kepatuhan, ketaatan, kemudahan, kecocokan dan kesesuaian dalam menghadapi berbagai tantangan di jaman yang serba canggih ini.
B. Ciri-ciri Wanita Shalehah
Wanita mempunyai peranan yang sangat penting dalam hidup dan kehidupan, baik dalam kehidupan rumah tangga, masyarakat, bangsa dan negara. Betapa tidak wanita juga merupakan tiang negara, apabila baik wanitanya maka baiklah negara itu namun apabila wanita itu rusak negara itupun akan rusak dan hancur.
Kriteria wanita sholehah itu bukan hanya wanita yang cantik fisiknya tetapi cantik pula jiwanya. Setiap tingnkah lakunya berpedoman pada Al-Quran dan Hadits sehingga memancarkan pesona bagi orang-orang yang disekitarnya. Hasan Al-Bana (2005:12) menjelaskan bahwa ciri-ciri wanita sholehah itu terbagi kepada tujuh bagian yaitu:
1. Harus cinta kepada Allah dan Rasul-nya
Wanita sholehah adalah wanita yang cinta kepada Allah dan Rasul-nya. Ia lebih mencintai Allah dan Rasul daripada dirinya sendiri, anak-anaknya dan seluruh manusia. Sebagaimana hadits Nabi saw, yang artinya: “Tidaklah beriman salah satu dari kam, sehingga Aku menjadi orang yang paling ia cintai daripada anak kedua orang tuanya serta seluruh manusia”. (Muttafuqun ‘Alaih).
Wanita sholehah juga wanita yang mau mengorbankan harta, anak, jiwa dan apa saja yang ia miliki demi menolong agama Allah Ta’ala dan membela sunnah Nabinya.
2. Harus taat kepada Perintah Allah dan rasulnya.
Wanita sholehah ialah wanita yang mengerjakan perintah-perintah Allah dengan cermat dan ikhlas dan juga menjauhi larangan-Nya dan merasa takut terhadapnya. Arti taqwa kepada Allah dan Rasul ialah melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala laranga-Nya. Jika ada yang mengerjakan sebagian yang dilarangnya atau tidak melaksanakan sebagaian apa yang diperintahkan-Nya maka cintanya tidak sempurna dan kadar ketidak sempurnaannya ditentukan oleh maksiat dan penentangan yang ia lakukan serta perintah dan ketaatan yang tidak ia kerjakan. Allah menjelaskan bukti kejujuran cinta kepada-Nya ialah dengan mengikuti dan taat kepada rasul-Nya. Sebagaimana yang tercantum dalam QS. Al-Imran ayat 31: yang artinya: “Katakanlah jika kalian mencintai Allah ikitulah Aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang."
3. Harus senantiasa bertaqwa kepada Allah dan zuhud di dunia
Wanita sholehah yaitu wanita yang bertaqwa kepada Allah dan melakasanakan segala perintah-Nya dengan konsisten, dan selalu mengerjakan hal-hal yang berguna baginya di dunia dan di akhirat. Ia menekuni kehidupan zuhud berdsarkan ilmu aqidah dan agamanya.
4. Berbakti kepada orang tua .
Wanita sholehah juga merupakan wanita yang berbakti kepada orang tuanya, karena ia tahu ridha Allah terkait dengan keridhoan keduanya, dan murka Allah ditentukan oleh kemurkaan keduanya. Sebagaimana firman Allah QS. Al-Isra’: 23: “Dan Tuhan-mu telah memerintahkanmu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang tuamu dengan sebaik-baiknya, jika salah seorang diantara keduanya atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”.
Wanita sholehah selalu menyayangi kedua orang tuanya, bersikap lembut kepada keduanya dan berintraksi kepada keduanya. Ia tidak menyusahkan orang tuanya akan tetapi ia selalu membahagiankan dan membuat mereka senang dengan sikapnya yang sopan dan perkataannya yang lembut dan sopan santun dan disertai dengan rasa hormat.
5. Patuh kepada suami.
Wanita sholehah yang patuh kepada suami yaitu mencari keridhoannya dan tidak pernah membuatnya marah dan kecewa. Wanita yang seperti ini selalu mengedepankan hak suami atas hak-hak pribadinya, ia tidak sombong didepannya dengan meninggikan suara atau menghinanya. Sehingga mereka mendapat apresiasi dari Rasul saw. Nabi bersabda: “Jika seorang istri sholat lima waktu, menjaga kemaluannya, dan patuh kepada suaminya, ia masuk surga dari pintu mana saja yang ia sukai.” (H.R. Ibnu hibban)
Wanita shalehah juga berbuat baik semaksimal mungkin demi tercapai cita-cita suaminya sebab ia tahu hadits Rasulullah saw yang berbunyi: “Jika seorang istri meninggalkan dunia sedang suaminya ridho kepadanya ia akan masuk surga”. (H.R ibnu Mazah, At- Tirmidzi, Hadits Ibnu Hasan)
Juga sabda Rasulullah saw: “Jika aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada orang lain tentu aku menyuruh istri sujud kepada suaminya”. (H.R. At- Tirmidzi)
Wanita sholehah itu tidak menodai kehormatan suaminya dan tidak mengerjakan hal-hal yang menyakiti suaminya. Untuk itu wanita sholehah harus mengetahui apa-apa yang disukai suaminya dan apa-apa yang tidak disukai suaminya. Wanita sholehah itu tidak akan rela kalau suaminya lalai dalam beribadah kepada Allah dan tidak rela suaminya berteman dengan orang-orang yang jauh dari perintah Allah, yang nantinya akan menjerumuskannya kedalam jurang maksiat. Dan ia selalu menasehati suaminya kalau suaminya itu jauh dari ajaran Allah dan Rasulnya.
Kita amat perihatain bahkan sedih dan menangis apabila mendengar ada wanita muslimah yang selalu mengecewakan dan menyakiti perasaan suaminya. Bahkan ia merelakan suaminya hanyut dalam pekerjaan yang haram.
6. Harus bisa mendidik anak-anaknya.
Anak adalah merupakan nikmat yang besar yang dianugrahkan Allah kepada manusia dan tanggung jawab untuk mendidiknya sangat besar, maka wanita sholehah harus berusaha keras mendidik anak-anaknya untuk mencintai Al-Quran dan Sunnah dan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dan menanamkan aqidah yang benar dalam jiwa anak-anaknya. Wanita sholehah juga mendidik anak-anaknya untuk senantiasa membiasakan dan menerapkan akhlak mulia, misalnya jujur, sabar dermawan dan pemberani.
Dan sungguh beruntung orang tua yang berhasil mendidik anaknya sesuai dengan tuntutan Islam karena anak itu bukan hanya berguna sewaktu ia hidup tetapi sampai dia meninggal dunia paling tidak anak itu bisa mendoakannya. Sebagaimana sabda Nabi saw: “Jika seorang meninggal dunia maka amal perbuatannya terputus kecuali tiga hal diantaranya anak yang sholeh yang mendoakannya”. (H.R Muslim, Abu Daud, Nasai, Al- Baihaqi dan Ahmad).
Anak yang sholeh bukanlah terjadi dengan sendirinya akan tetapi merupakan hasil dari usaha didikan orang tuanya dan oleh karenanya peranan wanita sholehah dalam mendidik anak sangatlah besar.
7. Rajin mencari ilmu dan berdakwah di jalan Allah
Wanita sholehah merupakan wanita yang rajin mencari ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang menguatkan aqidah, iman, keyakinan menambah kekhusukan ketaqwaan dan kesholehahannya. Maka dengan ilmunya itu ia menjadi guru bagi anak-anaknya dan generasi masa depan. Hanya dengan ilmu yang bermanfaat membuat wanita muslimah menjadi istri ideal, penyayang dan mengurus dengan baik keluarganya.
Begitulah ciri-ciri wanita shalehah yang penulis ambil dari buku karangan Syekh Hasan Al-Bana, mungkin di zaman sekarang ini sangat jarang kita temukan wanita yang seperti ini.

Ditulis Oleh : IMM Tarbiyah ~IMM Komisariat Dakwah

IMM.Dakwah Anda sedang membaca artikel berjudul PROFIL WANITA SHOLEHAN DI ERA MODERN.

Ditulis oleh IMM Komisariat Dakwah.

Silahkan manfaatkan dengan bijak.

Blog, Updated at: 18.09