DAULAH UMAYAH (Sistem Baru Pemerintahan Islam)

Written By IMM Tarbiyah on Jumat, 16 September 2011 | 17.51


  1. Pendahuluan
Pada saat kondisi politik, sosial, ekonomi, dan agama baik dibarat maupun ditimur sangat kacau, kemudian lahirlah tokoh besar sepanjang masa yang membangun kekuatan Islam diantara dua kekuasaan besar dunia di Jazirah Arab sebagai sebagai rahmatan lil ‘alamin yaitu Nabi Muhammad SAW. Telah disebutkan, bahwa masyarakat Arab penuh dengan masa kegelapan termasuk mereka yang menyembah berhala buatan mereka sendiri. Sebelum Muhammad menajadi Nabi , dihiasi dengan sifat-sifat terpuji dan bersih dari sifat-sifat tercela.
Sepeninggal Nabi Muhammad SAW. kepemimpinan di ganti oleh para khalifah-khalifah, dan pada masa ini terjadi banyak sekali permasalahan-permasalahan yang muncul. Setelah khalifah terakhir wafat yaitu Ali bin Abi Thalib, mulailah peradaban baru muncul salah satunya ialah Daulah Umayah

Daulah umayah berasal dari nama Umaiyah Ibnu ‘Abdi Syams Ibnu ‘Abdi Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin-pemimpin kabilah Quraisy zaman jahiliyah, Umaiyah ini senang tiasa bersaing dengan pamannya Hasyim Ibnu Abdi Manaf untuk merebut pemimpin dan kehormatan dalam bangsanya. Sesudah agama Islam datang maka berubahlah hubungan antara Bany Umaiyah dengan saudara-saudara sepupu mereka Bani Hasyim. Persaingan-persaingan untuk merebut kehormatan dan kekuasaan tadi berubah sifatnya menjadi permusuhan yang lebih nyata. Bani Umaiyah menentang Rasulullah atas usaha-usaha beliau untuk mengembangkan agama Islam. Umaiyah barulah masuk islam setelah mereka tidak menemukan jalan lain selain memasukinya, yaitu ketika Nabi Muhammad SAW. Bersama beribu-ribu pengikutnya yang benar-benar percaya pada kerasulan dan pemimpinannya menyerbu masuk Mekah.
Pada makalah ini kami akan membahas tentang sistem pemerintahan Bani Umayah, yang telah mengganti dari sistem demokrasi menjadi sistem monarki absolut atau sistem kerajaan.













  1. Pembahasan
  1. Sejarah Berdirinya Daulah Umayah
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. kekhalifahan islam dipegang oleh Abu Bakar as-Sidiq dan Bani Umaiyah (Bani umaiyah lahir pada tahun 22 H/643 M, pendirinya adalah Muawiyah Ibn Abu Sufyan Ibn Harb) merasa bahwa kelas mereka di bawah kelas kaum Anshar dan Muhajirin. Mereka harus menunjukkan perjuangan mereka dalam membela islam ,untuk memiliki kelas yang setingkat. Ketika Umar bin Khattab menjadi khalifah,mereka dikirim ke Suriah untuk berperang melawan Bizantium. Atas jasanya,Yazid bin Abu Sufyan diangkat menjadi gubernur disana.
Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan,Muawiyah bin Abu Sufyan diangkat menjadi gubernur di Suriah menggantikan saudaranya. Selain itu,Bani Umaiyah menjadi penguasa disana.
Pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib merupakan awal dari kehancuran umat islam. Hal ini dikarenakan Muawiyah bin Abu Sufyan merasa tidak puas dengan kebijaksanaan Khalifah Ali bin Abi Thalib ketika menangani kasus pembunuhan Usman bin Affan. Golongan ini merasa sangat kecewa dengan pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah.Akhirnya perselisihan ini memuncak menjadi Perang Jamal. Pereselisihan antara pihak Ali bin Abi Thalib dengan pihak Muawiyah tidak berakhir sampai disitu,akan tetapi perselisihan ini memuncak menjadi Perang Shiffin. Dalam perang itu terjadi peristiwa Tahkim atau Arbitrase.akan tetapi peristiwa ini memunculkan satu golongan yang disebut dengan golongan Khawarij. Golongan ini adalah orang-orang yang kecewa dengan peristiwa Tahkim tersebut dari pihak Ali bin Abi Thalib.
Ali bin Abi Thalib pun dibunuh oleh salah seorang dari kelompok Khawarij tersebut pada tahun 661 M. Meninggalnya Ali bin Abi Thalib membuat Muawiyah mengumumkan dirinya sebagai khalifah yang baru dengan berpusat di Damaskus,Suriah. Akan tetapi,Hasan bin Ali,putra Ali bin Abin Abi Thalib,tidak mau mengakuinya. Hal ini mulai menyulut pertentangan dikalangan umat Islam. Akhirnya Hasan bin Ali membuat perjanjian damai dengan Muawiyah bin Abu Sufyan. Peristiwa ini dikenal dengan Aumul Jama'ah dan terjadi pada tahun 41 atau 661 M.
Perjanjian itu dapat mempersatukan kembali umat Islam dalam suatu kepemimpinan politik,dibawah Muawiyah bin Abu Sufyan. Di sisi lain perjanjian itu menyebabkan Muawiyah menjadi penguasa absolute dalam islam. Dinasti Umaiyah berkuasa hampir satu abad, atau selama 90 tahun,dengan empat belas khalifah.1
Sepeninggal Ali Ibn Abi Talib, Gubernur Syam tampil sebagai penguasa Islam yang kuat. Masa kekuasaannya merupakan awal kedaulatan Bani Umaiyah. Muawiyah Ibn Abu Sufyan Ibn Harb adalah pembangun Dinasti Umaiyah dan sekaligus menjadi khalifah pertama. Ia memindahkan ibukota kekuasaan Islam dari Kufah ke Damascus.2
  1. Sistem Pemerintahan Baru Islam
Sistem pemerintahan Islam merupakan sistem yang menjelaskan bentuk, sifat, dasar, pilar, struktur, asas yang menjadi landasan, pemikiran, konsep serta standar-standar yang di pergunakan untuk melayani kepentingan-kepentingan umat, serta undang-undang dasar dan perundang-undangan yang diberlakukan.
Inilah sistem yang khas dan unik bagi sebuah negara yang unik, yang berbeda dengan semua sistem pemerintahan manapun yang ada di dunia dengan perbedaan yang mendasar. Baik dari segi asas yang dipergunakan sebagai landasan sistem tersebut, atau dari segi pemikiran, konsep serta standar yang dipergunakan untuk melayani kepentingan umat, atau dari segi bentuk yang terlukis dari sana, maupun undanh-undang dasar serta perundang-undangan yang di berlakukannya.3
Pemerintahan Dinasti Umayah yang didirikan oleh Mu’awiyah tidak hanya peralihan kekuasaan , namun membawa perubahan prinsip dasar dan ajaran permusyawaratan Islalm. Selama masa pemerintahan khulafa’al-rasyidin khalifah di pilih oleh para pemuka dan tokoh di Madinah kemudian di lanjutkan dengan bai’at oleh seluruh pemuka Arab. Hal ini tidak pernah terjadi pada masa pemerintahan dinasti Umayah.
Sebelum sistem pemerintahan dirubah atau selama pemerintahan di pegang oleh khulafa’ al-rasyidin, khalifah di dampingi oleh dewan penasehat yang terdiri dari pemuka-pemuka Islam, dimana seluruh kebijakan yang penting dimusyawarahkan secara terbuka, bahkan rakyat mempunyai hak untuk menyampaikan pertimbangan dalam pemerintahan. Tradisi menyampaikan pendapat ini tidak berlaku bagi masa Bani Umayah. Dewan permusyawaratan dan dewan penasehat tidak berfungsi secara efektif, kebebasan dalam menyampaikan kritik atas kebijakan peerintah sangat dilarang.
Selama Muawiah berkuasa, ia berusaha memulihka kembali kesatuan wilayah Islam. Untuk itu ia memindahkan ibukota dari Kufah ke Damaskus. Sumber terjadinya kekacauan adalah konflik antara klompok khawarij, Himyariyah dan Mudariyah. Maka menjadi prioritas utama kebijaksanaan Muawiyah untuk mengembalikan stabilitas hubungan antara kedua kelompok tersebut. Muawiyah akhirnya bisa memulihkan kembali kesatuan umat Islam dan melindungi keutuhan imperium Islam. Setelah berhasil mengamankan situasi dalam negeri, muawiyah segera mengerahkan pasukan untuk mengadakan perluasan Wilayah.
  1. Dampak dari Sistem Pemerintahan-pemerintahan Baru Islam
Dengan bergantinya sistem pemerintahan Islam dari sistem Demokrasi menjadi seperti kekhalifahan atau sistem monarki absolut yang berarti sistem kerajaan yang diwariskan secara turun-temurun kepada anak cucunya dan tidak lagi dilakukan dengan pemilihan melalui cara-cara seperti demokrasi4, terjadi banyak kemajuan diantaranya adalah:
  1. Perkembangan ilmu pengetahuan, misalnya: Kehidupan ilmu dan akal, dibangnnya masjid pusat kehidupan ilmu, pembukuan ilmu, pusat kegiatan ilmiah, ilmu qiraat, ilmu tafsir dan lain-lain.
  2. Perkembangan seni dan budaya, yaitu: seni bangunan, seni rupa, seni suara, seni bahasa, seni pidato dan seni mengarang (Insya)
  3. Perkembangan dalam bidang sosial.
Pada zaman khalifah Daulah Bani Umayah dalam mensejahterakan rakyatnya ialah dengan memperbaiki seluruh sistem pemerintahan dan menata administresi yang baik dengan membentukbeberapa departemen dan orgnisasi.
  1. Perkembangan dalam bidang politik.
  2. Perkembangan dalam bidang Militer.
Selain itu, akibat dari perubahan sistem itu juga membawa dampak yang sangat besar, yakni kehancuran Bani Umayah, hal ini terjadi karena:
  1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru (bid’ah) bagi tradisi Islam yang lebih menekankan aspek sinioritas. Pengaturanyya tidak jelas, ketidak jelasan sistem pergantian khalifah ini menyebabkan persaingan yang tidak sehat dikalangan anggota keluarga utama.
  2. Latar belakang terbentuknya Dinasti Umayah tidak bisa dipisahkan dari knoflik-konflik politik yang terjadi pada masa Ali.
  3. Pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (bani Qays) dan Arabia Selatan (bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam makin meruncing.
  4. Lemahnya pemerintahan yang di sebabkan sikap hidup mewah dilingkungan istana.
  5. Munculnya kekuatan baru yang di pelopori oleh keturunan al-Abas ibn Add al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan golongan syi’ah dan kaum mawali yang merasa di kelas duakan oleh pemerintahan Bani Umayah.5











  1. Kesimpulan
Muawiyah Ibn Abu Sufyan Ibn Harb adalah pembangun Dinasti Umaiyah dan sekaligus menjadi khalifah pertama. Ia mengubah sistem pemerintahan Islam dari Demokrasi menjadi sistem Monarki Absolut atau kerajaan dan ia juga memindahkan ibukota kekuasaan Islam dari Kufah ke Damascus.
Setelah pergantian sistem pemerintahan dari Demokrasi ke sistem kerajaan, Umayah banyak mengalami kemajuan dalam berbagi bidang. Tapi selain mengalami kemajuan Umayah juga mengalami kehancuran yang di sebabkan dari dampak pergantian sistem pemerintahan.













DAFTAR PUSTAKA
www.google. Com ‘Pemerintahan baru periode Daulah Umaiyah.’
Mufrodi, Ali, Islam di Kawasan kebudayaan Arab, Jakarta: Logos,1997.
Zalum, Abdul Qadim, Sistem pemerintahan Islam, Jawa Timur: Darul Ummah, 2002.
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang : Karya Toha Putra, 1997.
http:// Sejarah Kebudayaan Islam ; sistem pemerintahan baru islam.
1 Lihat www.google. Com ‘Pemerintahan baru periode Daulah Umaiyah.’

2 Ali Mufrodi, Islam Di Kawasan Kebudayaan Arab (Jakarta: Logos, 1997), hal. 69.

3 Abdul Qadim Zalum, Sistem pemerintahan Islam (Jawa Timur: Darul Ummah, 2002), hal. 7.

4 Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam (Semarang : Karya Toha Putra, 1997), hlm. 8.

5 http:// Sejarah Kebudayaan Islam ; sistem pemerintahan baru islam.

Ditulis Oleh : IMM Tarbiyah ~IMM Komisariat Dakwah

IMM.Dakwah Anda sedang membaca artikel berjudul DAULAH UMAYAH (Sistem Baru Pemerintahan Islam).

Ditulis oleh IMM Komisariat Dakwah.

Silahkan manfaatkan dengan bijak.

Blog, Updated at: 17.51