PENDAHULUAN
Periode perkembangan yang merentang dari akhir masa bayi hingga
usia kira-kira 5 atau 6 tahun. Periode ini kadang-kadang disebut
tahun-tahun prasekolah. Selama masa ini, anak-anak kecil belajar
semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan
keterampilan kesiapan bersekolah dan meluangkan waktu berjam-jam
bermain dengan teman-teman sebaya.
Pada pembahasan ini, akan mengulas tentang perkembangan seorang anak
“Desti Tiara Eka Setianingrum” yang berusia 4 tahun,
dimulai dari perkembangan fisik motorik, intelegensi, bahasa hingga
emosi. Dalam hal ini peran orang tua sangat berdampak bagi
perkembangan Tiara, apa saja yang dilakukan oleh orang tua terutama
sang ibu dalam mengasuh Tiara.
PEMBAHASAN
IDENTITAS ANAK
Nama : Desti
Tiara Eka Setianingrum
Tempat,
tanggal lahir : Banyumas, 3 Desember 2005
Jenis
Kelamin : Perempuan
Tinggi
badan : 95 cm
Berat
badan : 14 kg
Orang
tua : Tusirin dan Jamingah
Anak : Pertama
Pendidikan : TK
Bina Umat
Kelas : O
Kecil
Alamat : Jl.
Bahari No. 3 Kebarongan Kemranjen Banyumas
- Masa Kanak-kanak
Papalia & Old (1987) membagi masa kanak-kanak dalam lima tahap
yaitu:
- Masa Prenatal, yaitu diawali dari masa konsepsi sampai masa lahir
- Masa bayi dan tatih yaitu saat usia 18 bulan pertama kehidupan merupakan masa bayi di atas usia 18 bulan sampai dengan tiga tahun merupakan masa tatih. Saat tatih inilah, anak-anak menuju pada penguasaan bahasa dan motorik serta kemandirian.
- Masa kanak-kanak pertama yaitu rentang usia 3-6 tahun masa ini dikenal juga dengan masa prasekolah.
- Masa kanak-kanak kedua, yaitu usia 6-12 tahun, dikenal pula sebagai masa sekolah. anak-anak telah mampu menerima pendidikan formal dan menyerap berbagai hal yang ada di lingkungannya.
- Masa remaja, yaitu rentang usia 12-18 tahun, saat anak mencari identitas dirinya dan banyak menghabiskan waktunya dengan teman sebayanya serta berupaya lepas dari kungkungan orang tua.1
- Usia Tiga-Rnam Tahun adalah Masa Bermain
Masa prasekolah dapat merupakan masa-masa bahagia dan amat memuaskan
dari seluruh masa kehidupan anak. Untuk itulah kita perlu menjaga hal
tersebut berjalan sebagaimana adanya. Janganlah memaksakan sesuatu
karena diri kita sendiri dan mengharapkan secara banyak dan segera,
maupun mencoba untuk melakukan hal-hal yang memang mereka belum
siap.2
- Pengertian Masa Anak Awal
Menurut Sontrock (2002) masa awal anak-anak ialah akhir masa bayi
hingga usia kira-kira 5-6 tahun. Periode ini kadang-kadang disebut
tahun-tahun pra sekolah. Selama masa ini, anak-anak kecil belajar
semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan
ketrampilan kesiapan bersekolah dan meluangkan waktu berjam-jam
bermain dengan teman-teman sebaya.3
- Tahap-tahap Perkembangan
- Perkembangan Fisik dan Motorik
Perkembangan fisik rata-rata anak bertambah 2,5 inci dalam tinggi dan
bertambah berat antara 5-6 pon setahun selama masa awal anak-anak.
ketika anak usia prasekolah bertumbuh makin besar, prosentase
pertumbuhan dalam tinggi dan berat berkurang setiap tahun.
Salah satu perkembangan fisik yang paling penting selama masa awal
anak-anak adalah perkembangan otak dan sistem syaraf yang
berkelanjutan. Meskipun otak terus bertumbuh pada masa awal anak,
namun otak tidak bertumbuh sepesat pada masa bayi. Ketika anak-anak
mencapai usia 3 tahun, ukuran otaknya adalah 1/3 otak orang dewasa.
Pada usia 5 tahun, otaknya mencapai sekitar orang dewasa.
Pada perkembangan motorik, usia 3 tahun, anak-anak masih suka akan
gerakan sederhana seperti jingkrak-ingkrak, melompat dan berlari
kesana kemari. Pada usia 4 tahun, anak-anak masih suka jenis gerakan
yang sama, tetapi mereka lebih berani mengambil resiko, mereka sudah
dapat memanjat tangga dengan satu kaki pada setiap tiang anak tangga
untuk beberapa lama.4
- Perkembangan Kognitif
Dunia kognitif anak-anak pra sekolah ialah kreatif, bebas dan penuh
imajinasi. Di dalam seni mereka, kadang-kadang matahari berwarna
hijau dang langit berwarna kuning. Mobil mengambang di awan, burung
pelikan mencium anjng laut, dan manusia seperti kecebong. Imajinasi
anak pra sekolah terus bekerja dan daya serap mental mereka tentang
dunia makin meningkat.
Perkembangan kognitif pada masa awal anak-anak fokus pada tahap
pemikiran praoperasional Piaget, di mana konsep yang stabil dibentuk,
penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian lemah,
serta keyakinan terhadap hal yang magis terbentuk.
- Perkembangan Bahasa
- Usia 12-26 bulan
MLU-nya 1,00-2,00, kalimat-kalimat khasnya ialah “Dada mama”,
“dada papa” dan “Anjing besar”
- Usia 27-30 bulan
MLU-nya 2,00-2,50, kalimat-kalimat khasnya ialah “Boneka tidur”,
“mereka cantik” dan “susu habis”
- Usia 31-34 bulan
MLU-nya 2,50-3,00, kalimat-kalimat khasnya ialah “Ayah pulang?”,
dan “Susi enggak mau susu”
- Usia 35-40 bulan
Mlu-nya 3,00-3,75, kalimat-kaliat khasnya meliputi “kukira itu
merah” dan “Tahu apa yang kulihat”
- Usia 41-46 bulan
MLU-nya 3,75-4,50, kalimat-kalimat khasnya “Aku kerumah Bib dan
makan es krim” dan “aku mau kelinci karena lucu”
- Perkembangan Sosioemosional
- Pengasuhan yang otoriter (authoritarian parenting)
Suatu gaya yang membatasi dan menghukum yang menuntut anak untuk
mengikuti perintah-perintah orang tua dan menghormati pekerjaan dan
usaha.
Anak-anak yang orang tuanya otoriter sering cemas akan perbandingan
sosial, gagal memprakarsai kegiatan dan memiliki keterampilan
komunikasi yang rendah.
- Pengasuhan yang otoritatif (authoritative parenting)
Suatu gaya pengasuhan yang mendorong anak agar mandiri dengan masih
menetapkan batas-batas dan pengendalian atas tindakan-tindakan
mereka. Anak-anak yang mempunyai orang tua yang otoritatif
berkompeten secara sosial, percaya diri dan bertanggung jawab secara
sosial.
- Pengasuhan permissive-indifferent
Suatu gaya pengasuhan di mana orang tua sangat terlibat dalam
kehidupan anak-anak mereka tetapi menetapkan sedikit batas atau
kendali terhadap mereka. Anak-anak biasanya tidak pernah belajar
mengendalikan perilaku mereka sendiri dan selalu mengharapkan kemauan
mereka dituruti.5
Perkembangan Tiara
- Tiara itulah sebutan baginya, dilihat dari segi perkembangan fisik, pada usianya yang sekarang menginjak 5 tahun dia memiliki tinggi sekitar 95 cm dan berat badan kira-kira 14 kg. Dilihat dari tutur bicaranya tidak lagi cedal dia sudah bisa berbicara secara lancar bahkan sudah bisa membaca dan menulis walaupun masih belajar di tempat sekolahnya yaitu TK Bina Umat Kelas O Kecil. Di sekolahnya dia termasuk anak yang cepat tanggap dalam semua hal seperti menyanyi, menggambar, mewarnai dan sebagainya.
- Dipandang dari perkembangan motorik, dia termasuk anak yang aktif baik ketika bermain, berlari-larian bahkan dia sudah bisa naik sepeda roda tiga. Ketrampilan-ketrampilan seperti menggambar dan mewarnai dia juga jago apalagi menyanyi itu merupakan hobinya. Dia mengenali benda-benda di sekitarnya dan kemudian dia sebutin namanya serta kegunaannya misal HP untuk telepon.
- Dilihat dari perkembangan intelektual
Tiara anaknya nakal, suka menjaili anak-anak lain / teman
sepermainannya. Apalagi kalau masalah jajan, dia suka ngrebut milik
temannya tapi kalau dia yang punya jajan ada teman yang minta dia
tidak mau berbagi. Dan jika keinginan tidak dipenuhi dia bisa-bisa
ngambek tidak mau sekolah dan menangis sejadi-jadinya. Dia juga
anaknya banyak omong, banyak tanya misalnya “Ini sih apa? Kenapa
bentuknya kaya bola…?” Itu misalnya jam dinding
- Kalau perkembangan sosialnya, dia anaknya tidak pernah betah di rumah maunya main terus, apalagi kalau dah di rumah ssaudara dia tidak mau pulang ke rumah, karena di rumah saudaranya itu banyak anak yang seumuran dengannya jadi betah bisa bermain bersama, makan bersama yang biasanya kalau di rumah makannya sendiri disuapin ibunya, di sana bisa makan sendiri dengan saudara dan temannya. Kemudian kalau ada orang yang tidak dikenal dia bisa-bisa berlari menjauh dari orang tersebut, akan tetapi jika orang tersebut dah dikenal dia tidak mau lepas bisa-bisa kemanapun orang tersebut pergi dia ikuti.
Terkadang tiara bisa jadi anak yang manis apalagi dia anaknya
termasuk anak yang pintar, dia bisa mengulang apa yang disampaikan
gurunya di sekolah kepada teman-temannya / orang tuanya sendiri. akan
tetapi bisa jadi anak yang jelek ketika sedang menangis / jengkel
karena minta sesuatu tapi tidak dituruti atau karena nakal dengan
temannya.
Tiara termasuk anak yang sehat dan cerdas karena dia tidak punya
masalah dalam hal makan apalagi orang tuanya sering memperhatikan
makannya serta orang tuanya sangat ulet mengajari segala hal baik itu
urusan sekolah maupn urusan agama seperti mengaji dan belajar sholat.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan seorang
“Desti Tiara Eka Setianingrum” dimulai dari perkembangan
fisik motorik, kognitif, bahasa hingga sosioemosi. Sangat tergantung
pada peran orang tua Tiara. Disini Tiara diasuh dengan begitu bagus
oleh orang tuanya sehingga dia menjadi anak yang cerdas.
DAFTAR PUSTAKA
Reni Akbar, Hawadi. Psikologi Perkembangan Anak, Jakarta : PT.
Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2001.
John W. Santrock. Life Span Development jilid 1, Jakarta :
Erlangga, 2009.
Siti Hikmah Anas. Diktat Psikologi Perkembangan I, Purwokerto:
STAIN, 2008.
1
Reni Akbar Hawadi, Psikologi Perkembangan Anak, (Jakarta: PT.
Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2001), hal. 3-4.
2
Ibid, hal. 4.
3
Siti Hikmah Anas, Diklat Psikologi Perkembangan I,
(Purwokerto: STAIN, 2008), hal. 10.
4
Ibid, hal. 44-46.
5
Ibid, hal. 53-54.