Ilmu Dakwah

Written By IMM Tarbiyah on Jumat, 16 September 2011 | 18.05


Situasi berubah, tindakan kaum muslimin pun berubah. Banyak hal yang dilakukannya bertentangan dengan tuntutan islam, kian hari kian menajam dan curam. Keadilan yang merupakan senjata dakwah Islam kini karatan dan lapuk ditangan mereka sendiri. Mereka zalim terhadap didinya sendiri. Hakim memutuskan perkara berdasarkan hawa nafsu dan mencari popularitas. Dengan demikian, kebatilan terus berjalan ditengah-tengah mereka sehingga mereka menjadi lemah dan terhina. Tiada kekuatan dan tiada upaya kecuali bersama dengan kekuatan dan kehendak Allah. Tiada perombak perkara dan pembalik hati kecuali Allah. Demikian kondisi kita pada masa kini. Hawa nafsu telah menguasai para pemimpin kita dan menjalar kepada orang-orang yang arif dan bijaksana yang ada disekeliling pemimpinan tersebut dan melanda pula terhadap orang-orang yang tuduk kepada para pemimpin.

  1. KEWAJIBAN BERDASARKAN HUKUM TAKLIFI
Hukum taklifi itu tidak ada bila tanpa adanya pengetahuan terhadapnya dan tidak ada sanksi tanpa adanya pengetahuan terhadap risalah Nabi Muhammad saw, dan seruan kepadanya. Oleh karena itu, Islam adalah agama generasi sampai hari kiamat, yang tentunya memerlukan para pengajar dan Dai yang terus-menerus mengadakan dakwah dari satu tempat ke tempat lainnya ditengah-tengah masyarakat, guna menyampaikan bahwa agama islam adalah agama benar. Nabi telah berdakwah dangan menegaskan Allah, menyeru untuk menaati perintah dan menjauhi larangan-Nya dan membacakan Al-Quran (memasukan) konsep Al-Quran kepada dada kaum muslimin dan menjelaskan hukum-hukumnya.
  • Tugas Orang-orang Setelah Nabi
Islam memerintahkan orang-orang yang datang setelah Nabi untuk meninggalkan pandangan hidupnya yang salah untuk berpegang kepada islam. Kabar gembira dan peringatan itu menghendaki pihak yang memberikan peringatan dan memberikan kabar gembira itu. Setiap zaman menghendakinya. Pada Qs Yusuf ayat 108, menunjukan tiga perkara, pertama, bahwa dakwah orang mukmin mengajak kepada jalan Allah itu merupakan jalan terjang. Kedua, bahwa beban kepada Nabi untuk menyampaikan dakwah islamiah, berarti berat pula bagi umatnya. Ketiga, hendaknya para Dai mempunyai metode yang luwes dalam mengeluarkan dalil-dalil dari sumber yang jelas dan tegas penuh keyakinan.
  • Bentuk Kewajiban Berdakwah
Dakwah Islamiah pada zaman Nabi Muhammad saw, dilakukan secara individu selanjutnya yang berkewajiban untuk mengelolanya adalah setiap mukmin yang mengetahui akan kebenaran Islam dan mampu menjelaskannya. Nabi sendiri telah melaksanakan dakwah Islamiah dan mengutus utusannya ke berbagai pelosok daerah dari kalangan sahabatnya yang mempunyai kemampuan untuk itu. Oleh karena itu, dakwah Islamiah itu hukumnya menjadi Fardu Ain bagi setiap orang yang mampu melakukannya. Bagi orang yang mempunyai kesempatan baik untuk melaksanakannya kemudian dia melakukannya, dakwah islamiah menjadi Fardu Kifayah.
  1. METODE DAKWAH ZAMAN SAHABAT DAN PENERUSNYA
Pada saat itu yang mereka lakukan adalah mengumpulkan Al-Quran melalui para penghafal. Mereka mengumpulkan dengan menggunakan metode yang dapat dipercaya kemudian mereka mengambil langkah-langkah :
  • Mereka menghafal Al-Quran secara sistematis-objektif. Setiap ayat Al-Quran ditempatkan pada tempatnya berdasarkan ketentuan
  • Orang yyang mengajukan satu ayat atau lebih kepada dewan penghafal harus disertai dua orang saksi yang menyatakan bahwa ayat itu ditulis pada zaman Rasululloh dengan syarat bahwa tulisan itu diimlakan Rasululloh kepada orang tersebut. Jika telah dapat persaksian yang sempurna, maka dibawalah dan dituliskan ayat Al-Quran tersebut.
  1. SUMBER DAKWAH DAN PEGANGAN DAI
Al-Quran adalah sumber hukum Islam yang pertama. Oleh karena itu, Dai dituntut untuk mempelajari Al-Quran. Pada dasarnya Al-Quran itu sendiri merupakan dakwah yang terkuat bagi pengembangan Islam karena Al-Quran mancakup cerita orang-orang terdahulu dan syariat-syariatnya serta hukum-hukumnya. Al-Quran didalamnya membicarakan keimanan. Oleh karena itu, Al-Quran telah cukup untuk dakwah asalkan pandai menjelaskannya.
Pada masa sahabat, pengalihan kepada As-Sunnah itu merupakan suatu hal yang harus. Hadis-hadis itu diawasi dan diperiksa sehingga bisa menentukan suatu perkara. Jika para sahabat tidak menemukan perkara tersebut didalam Al-Quran, mereka mencari di As-Sunnah. Akan tetapi mereka tidak membuat hadist sendiri, mereka mencari perawi yang lebih terpecaya. Lalu para sahabat mengkader murid-muridnya itu dari kalangan bangsa Persi yang terkenuka.
  1. KERUKUNAN HIDUP BERTETANGGA DAN PENGARUHNYA TERHADAP DAKWAH.
Kaum Muslimin berpegang teguh terhadap perintah-perintah Rasululloh dalam menghargai sesama manusia. Beliau bersabda,

Mudahkanlah, janganlah mempersulit mereka, berilah mereka optimisme dan janganlah kalian mereka beru kepesemisan “
Kerukunan hidup bertetangga dan pergaulan yang baik membuka tali silaturahmi antara kaum Muslimin dan non-Muslimin. Silaturahmi dan pergaulan ini dibarengi pengertian bahwa islam mengajak kepada kerukunan bertetangga. Pengaruh bertetangga dengan baik itu tidaklah diragukan lagi akan mendekatkan dan melunakkan hati. Jika itu telah luluh, mudahlah masuk kebenaran Islam itu, apalagi ditambah dengan pendekatan penjelasan rasional. Sikap bertetangga yang kurang baik dan tingkah laku yang tidak sopan menjauhkan masuknya petunjuk Islam kedalam non-muslim. Teori Ibnu Khaldun mengatakan bahwa pihak yang tidak benar akan mengikuti yang benar (yang lemah akan mengikuti yang kuat). Hal itu semua diduga sebagai suatu kondisi dan indikasi sebab-musabab terwujudnya kekuatan dan rahasia kehendak dan rahasia kehendak dan keagungannya.
  1. KEADILAN DAN KEDUDUKANNYA DALAM DAKWAH ISLAMIAH
Islam itu agama yang adil. Setiap agama mempunyai nilai ini, agama islampun memiliki nilai ini, agama islampun pada intinya memiliki keadilan, islam memiliki semboyan, “Bertindaklah adilah kalian terhadap musuh.” Allah berfirman,


Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk tidak berbuat adil, berbuat adilah kamu, karena bertindak adil itu lebih dekat kepada Taqwa” (Al-Maidah : 8)
Islam telah membawa cahaya yang terang-benderang ditengah-tengah kegelapan dan kebodohan manusia. Perintah di negeri-negeri sekitar Arabia adalah perintah raja dan pemimpin yang menguasai manusia dan harta kekayaan serta jiwa, sebagaimana halnya ahli waris yang akan menerima apa yang dimilikinya orang tuanya, meskipun mereka itu bebas merdeka dan bukan seorang hamba sahaya. Mereka pada umumnya mendapatkan tahta dan kerajaan secara proses warisan bukan berdasarkan prise prestasi, sebagaimana halnya seseorang mendapatkan warisan dari ibunya. Keadilan dalam islam bukan hanya semboyan yang hanya berbentuk kata-kata (seperti tertuang dalam Al-Quran), melainkan ia pun merupakan suatu hal yang diamalkan.
  1. PERANAN MUTAZILAH DALAM DAKWAH ISLAMIAH
Dakwah Islamiah yang dilakukan Mutazilah bersumber kepada Amr makruf nahyi munkar yang mempunyai lima sendi, yaitu :
  1. Tauhidullah
  2. Beriman terhadap kehidupan dunia dan akhirat
  3. Keadilan
  4. Orang yang berbuat dosa besar berkedudukan antara yang beriman dan kafir juga boleh saja orang tersebut disebut sebagai orang muslim
  5. Amr makruf dan nahyi munkar
Mereka menetapkan kewajiban dakwah dan melaksanakannya sebagai pelaksanaan perintah Allah. Oleh karena itu, orang yang tidak melaksanakan amr-makruf nahyi munkar dianggap telah berbuat dosa. Kemudian, wajib atas setiap kaum Muslimin untuk berdakwah dan bertabligh kepada orang yang sesat. Hal itu disesuaikan dengan kemampuan orang tersebut. Peranan Mutazilah dalam dakwah islamiah yaitu peranan yang berdasarkan atas wajibnya amr makruf dan nahyi munkar serta memasukan konsepsi dakwah islamiah pada umumnya dan menolak orang-orang yang memecah belah pandangan mereka atau orang-orang yang bertujuan mengembuskan perpecahan ditengah-tengah kaum Mukminin.
  1. DAKWAH MASA KINI
Wajib atas setiap orang islam untuk mengajak masuk islam kepada masyarakat sekitarnya sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Orang itu harus mengetahui islam, baik secara global maupun secara terinci, sedangkan jamaah dakwah islamiah harus memiliki ilmu psikologi sosial kemasyarakatan, baik secara keseluruhan maupun secara individu. Salah satu dominan dakwah secara umum adalah keberadaan akhlak, agama, kecerdasan, dan keistiqomahan orang islam itu sendiri. Tidak patut bagi kita untuk berpendapat bahwa kemiskinan dapat menjauhkan manusia kedalam islam, dan kekayaan dapat mendekatkannya. Yang mendekatkan atau yang menjauhkan itu bergantung pada pribadi manusia dan kebaikan pembinaan keluarga.

  1. PEMBINAAN DAKWAH ISLAM
  1. Bagaimana Dewan Dakwah Islamiah dibentuk dalam upaya Melaksanakan Fardu Kifayah dan Bagaimana Pula Dakwah Individual Dapat Dilaksanakan ?
Wajibnya dakwah sebagai kewajiban khusus atau fardu ain itu dikategorikan kepada suatu dewan (jamaah) yang terbentuk dari individu-individu khusus itu. Sedangkan yang dimaksud bahwa dakwah fardu kifayah adalah karena semua kaum muslimin harus berada dalam satu jamaah. Demikian pula keberadaan fardu kifayah disamping mempunyai kewajiban khusus juga mempunyai kewajiban umum yang melahirkan pelaksanaan fardu kifayah tersebut. Disamping melalui dewan-dewan dakwah, ada pula dakwah yang dilakukan secara individual yang tidak mungkin untuk menghalangi mereka, melainkan mereka kita hanya mugkin memberikan imbauan kepada mereka untuk mengambil sampel metedologi. Oleh karena itu, wajib atas para khatib yang memberikan nasehat di masjid-,asjid untuk memberikan keterangan kpada manusia mengenai kewajiban dalam hal dakwah ini, membeberkan sampel-sampel metode dakwah, kemudian menegaskan kepada mereka bahwa hal itu merupakan amr ma’ruf nahyi munkar. Hal itu merupakan perjuangan di jalan Allah dan mengajak kepada keluarga dengan cara yang baik, menanggapi pihak yang kontra dengan cara yang bijaksana, dan janganlah mengajak mereka dengan tata cara yang mengikat. Untuk melunakan hati dengan ungkapan yang menarik dan tidak menyinggun, janganlah mendahului Allah akan sesuatu hal tanpa pengetahuan yang benar.

  1. Formulasi Dakwah Islamiah
Formulasi dakwah bergantung pada perkembangan formulasi dakwah. Orangorang awam tidaklah mengenal islam. Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya kita menulis tulisan kecil yang membicarakan pokok-pokok yang mudah dicerna dan mudah pula didapatkannya, dan juga dibahas mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan kepentingan umum (pendapat umum) sepeti hubungan internasional. Menurut islam teori pertempuran dalam islam dan tanggung jawab sosial kemasyarakat harus dibarengi dengan penjelasan akidah islamiah dan ibadah islamiah yang mudah dicerna yang kita anggap tidak menyulitkan pemikiran mereka dan juga tidak menggoyahkan akidah.
Dalam dewan yang mengkhususkan diri dibidang ini haruslah memperbanyak karya-karya tulis yang merupakan konsepsi Islam dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi manusia,khususnya pertikaian antarumat manusia.

DAI
Tidak disangkal lagi bahwa kepribadian dai mempunyai pengaruh terbesar bagi mereka untuk masuk islam. Kepribadiannya yang dapat menarik mereka untuk masuk Islam. Sedangkan denagn pribadi yang amoral akan mengakibatkan mereka menjauh atau jika tterdapat adat yang kurang senonoh atau karena kekasarannya mak secara fitrahnya tidak akan ada seorang pun yang akan menoleak akan ada seorang pun yang akan menolehnya.
Oleh karena ituu Dai harus memiliki karateristik sbb :
  • Dai harus mempunyai perilaku yang baik sepi tanpa pamrih, baik material maupun ketenaran.
  • Dai harus mampu menjelaskan dan mengetahui retorika
  • Dai harus mempunyai kepribadian yang positif dan berguna, tidak kemungkinan adanya penghinaan dan celaan manusia, janganlah pula mempunyai cacat jiwa raga dan moral, mengerti dan mengetahui etika yang sempurna
  • Dai itu wajib mengetahui al-quran dan sunnah serta psikologi, kultur orang-orang yang akan diajak masuk islam, mengetahui media yang akan lebih menarik perhatian dari pada yang akan menjauhkannya.
  • Tidak memusuhi, tidaklah terjadi kontra denan orang yang akan diajak masuk islam, dan dia harus menjadi anggota (Hanba Allah) yang mempunyai rendah hati
  • Menjauhkan diri dari kesubhatan karena pengaruh kesubhatan yang ada disekitar dirinya akan melemahkan wibawa perkataanya dan akan menghancurkan dakwah itu.
  1. Materi Dakwah
Sesugguhnya dakwah Islamiah itu tediri atas materi dan dalil-dalilnya sbb :
  • Akidah Islamiah, yaitu akidah wahdaniyah (menegaskan Allah). Penjelasannya dapat diambil dari Al-quran dan dalam keterangan asma’ul husna atau sifat Allah Yang Maha Tinggi.
  • Percaya (beriman) kepada Al-Quran bahwa Al-Quan itu diturunkan dari Allah dan dapat melunpuhkan bangsa Arab untuk membuat yang serupa.
  • Mereka memiliki hadist-hadist yang memang dapat mengebuskan semangat takwa kepada lubuk hati dan menyentuh jiwa, kemudian mengajarkan kepada mereka tentang perjalanan hidup Muhammad saw.
  • Mengesahkan perjalanan hidup Muhammad yang suci dan melaksanakan (mengingatnya) dari berbagai segi yang menunjukan bahwa Muhammad itu benar, dapat dipercaya, dan mempunyai akhlak yang mulia
  • Menjelaskan tujuan islam bagi individu dan masyarakat dengan prinsip menghormati manusia, keadilan hukum diantara manusia, keadilan, dalam bermasyarakat dan bernegara, persamaan dan kemerdekaan, gotong royong dalm kebaikan dan takwa, serta melarang gotong royong dalam berbuat dosa seperti mewujudkan diskriminasi dan saling kenal antara sesama manusia.

Ditulis Oleh : IMM Tarbiyah ~IMM Komisariat Dakwah

IMM.Dakwah Anda sedang membaca artikel berjudul Ilmu Dakwah.

Ditulis oleh IMM Komisariat Dakwah.

Silahkan manfaatkan dengan bijak.

Blog, Updated at: 18.05