- Tes Asosiasi Kata
Kegunaan tes ini dalam
psikologi Juangian adalah untuk membuka feeling-toned
complexes. Kompleks
adalah berbagai hal individualis dan bersifat emosional yang
bergabung dan membentuk sekumpulan gambaran disekitar pusat inti
kepribadian. Dalam menggunakan tes ini, Jung menggunakan 100
kata-kata yang dipilihdan diatur untuk menstimulus atau merangsag
reaksi emosi. (Ia menginstruksikan seseorang untuk merespons setiap
stimulus kata dengan kata pertama yang dipikirkan responden. Jung
merekam setiap respons verbal, waktu yang dibutuhkan untuk merespons,
laju pernafasan, dan respons pada kulit terhadap reaksi yang
dihasilkan. Biasanya, ia melakukan pengulangan eksperimen ini untuk
meningkatkan konsistensi tes dan pengulangan tesnya).
Beberapa jenis reaksi
mengindikasikan bahwa kata-kata yang menstimulus dapat menyentuh
kompleks. Respons kritis meliputi pernafasan yang terbatas, perubahan
dalam konduktivitas listrik kulit, reaksi penundaan, beragam respons,
pengabaian instruksi, ketidak mampuan untuk mengucapkan kata-kata
sederhana, ketidak mampuan merespons, dan ketidak konsisitenan antara
hasil tes dan pengulangan tes. Respons signifikan lainnya meliputi
pipi yang bersemu merah, gagap, tertawa, batuk, menghela nafas,
mendehem, menangis, gerakan badan yang berlebihan dan pengulangan
kata stimulus. Seseorang yang menunjukan kombinasi respons ini
mungkin mengindikasikan bahwa sebuah kompleks telah tercapai.
- Analisis Mimpi
Maksud dari
interpretasi mimpi jung adalah untuk membuka elemen dari ketidak
sadaran personal dan kolektif serta mengintegrasikannya kedalam
sebuah kesadaran untuk memfasilitasi proses realisasi diri. Terapis
Jungian harus memahami bahwa mimpi kerap kali merupakan kompensasi
atau pengalihan, yaitu perasaan dan sikap yang tidak diwujudkan dalam
perjalanan hidup akan menemukan jalannya melalui mimpi.
Jung merasa yakin bahwa
mimpi menawarkan bukti keberadaan ketidak sadaran kolektif. Mimpi ini
termasuk:
- Mimpi besar (big dreams), yang memiliki arti khusus bagi setiap orang
- Mimpi umum (typical dreams), mimpi yang umum bagi kebanyakan orang
- Mimpi paling awal yang diingat (earliest dreams remembered)
- Imajinasi Aktif
Metode ini dimulai
dengan impresi berupa gambaran mimpi, visi, tampilan atau fantasi
milik seseorang. Orang ini kemudian berkonsentrasi hingga impresinya
“bergerak” orang ini harus mengikuti gambaran tersebut kemanapun
gambaran itu bergerak hingga akhirnya berkomunikasi dengannya.
Untuk membuka gambaran
arketipe yang bermula dari ketidaksadaran. Hal ini akan sangat
berguna bagi orang yang sangat tidak mengenal ketidaksadaran personal
dan kolektifnya juga bagi mereka yang ingin mengatasi resistensi dari
komunikasi dengan ketidaksadarannya.
- Psikoterapi
Jung
mengidentifikasikan empat pendekatan dasar dalam terapi, yaitu:
- Pengakuan rahasia patogenik. Ini adalah metode menghilakan emosi atau metode katarsis. (pasien yang memiliki kebutuhan untuk berbagai rahasia-rahasia mereka, katarsis adalah suatu langkah yang efektif)
- Langkah kedua melibatkan penafsiran, penjelasan dan tekhnik menerangkan. (memberi kesempatan kepada pasien untuk mencari sendiri pengertian mengenai penyebab neurosis mereka, tetapi pasien masih memiliki perasaan tidak mampu untuk mengatasi permasalahan sosialnya)
- Pendekatan yang diadopsi oleh adler, dengan memasukan faktor pendidikan pasien-pasiennya sebagai makhluk sosial. Sayangnya menurut jung pendekatan ini sering kali meninggalkan pasien-pasiennya hanya dalam keadaan mampu menyesuaikan diri secara sosial dengan baik.
- Transformasi (tambahan dari Jung). Terapis harus menjadi orang utama yang harus diubah atau ditrasnformasi menjadi manusia yang sehat, terutama dengan melakukan proses psikoterapi. Seorang terapis hanya mampu membantu pasien-pasiennya setelah melakukan trasformasidengan membangun falsafah hidup yang mapan melalui individuasi, keseluruhan atau realisasi diri.