PEMBAHASAN
- Perbaikan penulisan huruf dan tanda baca pada
- Peningkatan kualitas pendidikan pada Madrasah baik mengenai kurikulum peningkatan profesionalisme guru, pemenuhan kebutuhan penyediaan sarana dan prasarana dan pemberdayaan pendidikan sedang dilaksanakan oleh Departemen Agama.
- Setiap peserta didik memiliki perbedaan minat (interest), kemampuan (ability), kesenangan (preference), pengalaman (experience), dan cara belajar (learning style).
- Rasulullah SAW. bersabda bahwa, “Setiap manusia lahir dalam keadaan fitrah, peran orangtuanyalah yang akan menjadikan anak Yahudi, Nasrani dan Majusi.”
- Peserta didik harus bisa mengamalkan nilai-nilai agama dan hidup bersandar pada Tuhan Yang Maha Kuasa.
- Dengan memperhatikan kemajuan yang dicapai MTs Negeri Purwokerto maka, pada 14 Maret 1998 Departemen Agama RI memberikan piagam yang ditandatangani Direktur Jendral Pembinaan Agama Islam, A. Malik Fajar M.A. MTs Negeri Purwokerto dikukuhkan menjadi MTs Negeri Model di Purwokerto.
- Nurkholis dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Berbasis Sekolah” (2002 145. 146) mengatakan, “Ada empat bidang hubungan kerjasama sekolah dengan orang tua.”
- Identifikasi kesalahan penggunaan diksi.
- Berdakwah melalui kesenian wayang kulit hampir sama dengan apa yang dimulai pada saat sekarang.
- Filem-filem yang diputar di bioskop-biskop yang ada Indonesia kebanyakan datang dari barat yang di dominasi oleh Yahudi dan Nasrani.
- Akibatnya, tidak sedikit yang terbawat dalam kemajuan zaman tanpa meperhatikan lagi ajaran agama Islam.
- Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiyah berarti perantara atau pengantar.
- Tidak berlebihan memang, apabila pendidikan dan pengajaran adalah segala-galanya untuk saat ini.
- Diruangan inilah, ketiga guru memukul korbannya menggunakan tangan kosong.
- Aplikasi hukuman merupakan penggunaan cara nestapa yang dikenakan kepada orang yang melanggar.
- Sekolah tidak lepas dari peranan masyarakat dalam pendidikan, keluaran dari sekolah diharapkan menjadi barometer bagi maju mundurnya kehidupan.
- Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bertugas mendidik anak-anak yang nantinya akan langsung terjun ke dunia masyarakat.
- Orang tua siswa seharusnya menyediakan waktu untuk berkunjung ke sekolah.
- Klausa dan Kalimat
- Pengertian, perbedaan dan persamaan klausa dan kalimat
Pengertian
kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran atau
Informasi
secara utuh (Abdul Wachid, dkk.,
2010: 104), Sedangkan klausa adalah tataran dalam sintaksis yang
berada
diantara frasa dan kaliamat.
Perbedaan
klausa dan kalimat adalah klausa tidak harus mempunyai keutuhan
Informasi, sedangkan kalimat harus
mempunyai keutuhan Informasi.
Persamaan
antara klausa dan kalimat terdiri dari subjek
dan
predikat. Klausa
bisa disebut kalimat apabila dalam ragam lisan terdiri dengan
Intonasi,
sedangkan
dalam bahasa tulis diakhiri dengan tanda baca.
- Unsur-unsur yang membangun kalimat
- Subjek adalah unsur utama kalimat yang berfungsi untuk (1) membentuk kalimat tunggal atau majemuk; (2) memperjelas makna; (3) menjadi pokok pikiran.
- Predikat adalah F. Kerja yang merupakan jawaban pertanyaan apa, mengepa, dan bagaimana dari subjek (Abdul Wachid, dkk., 2010: 108 ).
- Objek adalah F. Benda yang terletak dibelakang predikat yang merupakan jawaban apa atau siapa dan tidak didahului dengan kata depan (Abdul Wachid, dkk., 2010: 110 ).
- Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek dan melengkapi struktur kalimat. (Abdul Wachid, dkk., 2010: 111).
- Keterangan merupakan kata yang menjelaskan bagaimana caranya, kapan, atau dimana suatu pekerjaan, tindakan suatu peristiwa dan sebagainya itu dilakukan atau terjadi (Akhmad Kardimin, 2004: 503).
- Jenis-jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa dan menurut inforamasi yang disampikan.
Berdasarkan pada
jumlah klausa yang dimilikinya, kalimat dibedaka menjadi dua:
- Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal
adalah kalimat yang proposisinya satu sehingga predikatnyapun satu.
Oleh karena hanya mempunyai predikat satu, maka kalimat tunggal
sering disebut juga dengan kalimat yang mempunyai satu klausa.
b) Kalimat Majemuk
Kalimat majemik
adalah kalimat yang terdiri lebih dari satu proposisi sehingga
mempunyai paling tidak dua predikat yang tidak dapat dijadikan suatu
kesatuan. Karena sifat itu, maka kalimat majemuk selalu berwujud dua
klausa atau lebih.
(Abdul
Wachid, dkk.,
2010:
119-120)
- Aspek-aspak yang diperhatikan dalam membuat kalimat efektif
- Keutuhan
Keutuhan ini
berkaitan dengan (1) keutuhan kalimat yang mengandung satu gagasan
atau satu ide pokok; (2) mempunyai keutuhan kesatuan gramatikal,
yaitu aspek subjek, predikat, objek, dan sebagainya.
- Kesejahteraan
Kesejahteraan
adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan secara konsisten dalam
kalimat karena kedudukan serta kesamaan struktur gramatikalnya.
- Kefokusan Pikiran
Kalimat efektif
harus fokus pada pesan penting agar mudah untuk dipahami. Fokus pesan
penting yang diwujudkan dengan kata inilah yang dalam kalimat perlu
ditekankan.
- Kehematan
Unsur lain yang
juga penting dalam penyusunan kalimat efektif adalah kehematan.
Kehematan ini meliputi penggunaan kata, frase, dan bentuk kebahasaan
lain.
- Kevariasian Struktur Kalimat
Sebagai karangan
seharusnya menarik sehingga tidak membuat bosan pembacanya. Agar
karangan menarik, maka struktur kalimat yang membangun karangan harus
dibuat berfariasi. Variasi tersebut berupa kalimat yang dimulai
dengan unsur subjek, predikat, objek, atau keterangan.
- Paragraf
- Pengertian dan batasan paragraf
Paragraf adalah himpunan dari
kalimat-kalimat yang bertahan dalam satu rangkaian untuk membentuk
sebuah gagasan.
Batasan-batasan paragraf adalah
kelengkapan, kesatuan pikiran, dan kepaduan.
- Jenis-jenis paragraf dalam suatu karangan
- Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka ini
berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada persoalan yang akan
diuraikan. Sebagai pengantar, paragraf pembuka harus ditulis dengan
menarik sehingga pembaca akan tertarik untuk membaca keseluruhan
suatu karangan. Dalam hal ini, paragraf pembuka bisa menjadi kunci
keberhasilan kita dalam menulis suatu karangan. Kegagalan dalam
menulis paragraf pembuka bisa berakibat pada tidak dibacanya karangan
oleh pembaca. Oleh karena itu dalam paragraf pembuka hendaknya
ditulis dengan menarik dan tidak terlalu panjang sehingga pembaca
tidak bosan.
- Paragraf Isi
Paragraf isi
merupakan substansi karangan. Oleh karena itu, paragraf isi selalu
jumlahnya lebih banyak dari paragraf pembuka dan penutup. Dalam
karangan, paragraf isi haruslah menggambarkan permasalahan secara
komprehensif. Artinya, permasalahan dan pembahasan dibahas secara
menyeluruh. Hakikatnya, paragraf isi adalah inti dari karangan,
sehingga dalam menuliskannya juga diperlukan keterjalinan pikiran
yang menyeluruh dalam setiap paragrafnya.
- Paragraf Penutup
Paragraf penutup
merupakan paragraf yang mengakhiri suatu karangan. Paragraf penutup
ini biasanya berisi kesimpulan dan penegasan kembali atas hal-hal
yang telah dibahas dalam paragraf isi. Tentunya, sebagai penyimpul
dan penegas, paragraf penutup ini tidak panjang, mungkin hanya satu
atau dua paragraf dalam suatu karangan. (Abdul Wachid, dkk., 2010:
147-148)
- Paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif dan naratif .
- Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif
yaitu tipe paragraf yang letak pikiran utamanya dituangkan dalam
kalimat diawal paragraf, sedang pikiran penjelasnya dituangkan dalam
kalimat-kalimat sebelumnya.
(Abdul Wachid, dkk., 2010: 157)
- Paragraf Induktif
Paragraf induktif
adalah tipe paragraf yang pikiran utamanya dituangkan dalam
kalimat-kalimat diakhir paragraf. Sedangkan pikiran penjelasannya
terletak pada awal kalimat.
(Abdul Wachid, dkk., 2010: 158)
- Paragraf Deduktif-Induktif
Paragraf
deduktif-infuktif adalah paragraf yang pikiran utamanya tertuang
dalam kalimat awal dan akhir paragraf, sedangkan pikiran penjelasnya
tertuang dalam kalimat-kalimat ditengah atau antaranya(Abdul
Wachid, dkk., 2010: 159)
- Paragraf Naratif
Paragraf naratif
yaitu karangan yang menyajikan serangkaian kejadian menurut urutan
terjadinya dengan maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan
kejadian sehingga dapat memetik hikmah atau amanat dari cerita
tersebut. (Suparni dan Muhamad Yunus, 2007: 431).
- Paragraf deskripsi, narasi, eksposisi, persuasi, dan argumentasi
- Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi
adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai apa yang
dilukiskan sesuai dengan citra penulisnya.
- Paragraf Narasi
Paragraf narasi
merupakan karangan yang menyampaikan serangkaiankejadian menurut
urutan terjadinya (kronologis) dengan maksud memberi arti kepada
sebuah atau serentetan kejadian, sehingga dapat memetik hikmah atau
amanat dari cerita tersebut.
- Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi
adalah suatu paragraf yang tujuan utamanya untuk memberitahu,
mengupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu.
- Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi
adalah suatu bentuk karangan yang berisi paparan yang membujuk dan
menghimbau orang lain untuk melakukan hal-hal yang dihimbau atau
dipaparkan. (Abdul Wachid, dkk., 2010: 165).
- Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi
adalah Paragraf yang terdiri atas alasan dan penyintesisan pendapat
untuk membangun kesimpulan (Abdul Wachid, dkk., 2010: 164).
- Syarat-syarat dalam menulis paragraf yang baik.
- Kelengkapan
Syarat utama sebuah
paragraf adalah adanya pikiran utama yang dijabarkan dalam kalimat
utama, dan pikiran penjelas yang dituangkan dalam kalimat penjelas.
Kelengkapan berarti dalam suatu paragraf harus ada kalimat utama dan
kalimaat-kalimat penjelas.
- Kesatuan Pikiran
Dalam paragraf
selalu terdiri dari pikiran utama dan pikiran penjelas. Pikiran
penjelas merupakan penjelasan atau perincian dari pikiran utama. Oleh
karena itu, hubungan antara pikiran utama dan pikiran penjelas harus
membentuk satu kesatuan yang utuh.
- Kepaduan
Paragraf dinyatakan
padu jika dibangun dengan kalimat-kalimat yang berhubungan logis.
Hubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf akan menghasilkan
kejelasan stuktur dan makna paragraf. Hubungan tersebut akan
menghasilkan paragraf menjadi satu padu, utuh dan kompak.
(Abdul
Wachid,
dkk.,
2010:
167-172)
DAFTAR
PUSTAKA
Wachid, Abdul. 2010.
Kemahiran Berbahsa Indonesia.
Purwokerto: STAIN Purwokerto
Press.
Kardimin, Akhmad.
2004. Fundamental
English Gramer.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Keraff,
Gorys. 1997. Komposisi.
Flores: Nusa Indah.