Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, dimana remaja itu dihadapkan pada posisi dewasa namun disamping itu juga dia masih terbawa pada masa anak-anak. Masa remaja juga masa percobaan, dimana mereka pada saat itu suka melakukan hal-hal baru, mereka coba-coba terhadap hal yang menurut mereka asing, menarik, dan bergensi pada saat ini. Seperti halnya minuman keras, obat-obatan, narkoba, dan seks. Dan dalam hal ini peran orang tua sangat penting terutama dalam pola pengasuhan meraka terhadap remaja. Remaja bisa saja menjadi kawan dan juga menjadi lawan / musuh bagi orang tuanya sendiri, itu semua tergantung bagaimana pola pengasuhan yang diterapkan.
Berkaitan
dengan hal tersebut diatas saya akan mengungkap adanya kasus remaja
akibat pola asuh yang salah dari orang tuanya. Contoh disini orang
tua yang menerapkan system pola asuh otoritas penuh terhadap remaja
dimana orang tua memberi kebebasan secara penuh terhadap remaja. Hal
ini memang baik untuk membentuk pribadi remaja yang berani dan
ekspresif namun, dibalik kebebasan itu orang tua harus turun langsung
sebagai pengawas. Karena kalau tidak demikian remaja akan seenaknya
sendiri, lepas kendali, dan yang paling parah bisa menjadi lawan /
musuh orang tuanya.
Ini
juga yang dialami oleh remaja usia 16th yang bernama
Bunga. Dia gadis manis yang terlahir dari keluarga tak punya dan
orang tuanya berpenghasilan pas-pasan dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Bunga adalah anak perempuan ke-5 dari 6 bersaudara, dia
termasuk anak yang patuh dan rajin, sayang karena orang tuanya dulu
hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar, sehingga dalam hal
pendidikan mereka kurang memperhatikan mereka memberi kebebasan
kepada anaknya. Akan tetapi walaupun demikian mereka menyekolahkan
anak-anaknya sampai SMA ada juga yang cuma sampai SMP. Dan bunga
termasuk anak yang mengenyam pendidikan sampai SMP, dia tidak mau
melanjutkan sekolah bukan karena larangan orang tua ini adalah
kemauannya sendiri dengan alasan otaknya sudah tidak sanggup untuk
berfikir, malas belajar, dll.
Mengenai
kehidupan sehari-hari keluarga bunga merupakan keluarga yang terkenal
kepenakan orang tuanya dalam semua hal, mudah terpengaruh dan
enak diajak ngomong. Seperti, orang tuanya membebaskan anaknya untuk
berpacaran dan jika ada teman laki-laki anaknya main dibiarkan begitu
saja sampai larut bahkan nginep, tidak menghiraukan apa yang akan
terjadi karena mereka percaya anaknya bisa jaga diri.. Selain itu,
orang tua bunga juga memberi kebebasan untuk bekerja bagi
anak-anaknya, tidak peduli akan dimana dan dengan siapa anaknya
bekerja bahkan bagaimana keadaan lingkungan kerjanya seperti apa
mereka tidak mau tahu, saking percayanya mereka pada
anak-anaknya.
Ketidakpedulian
orang tua bunga membawa dirinya kepada hal yang tidak semestinya
dialami remaja seusianya, dia bekerja dan karena lingkungan dia pun
berubah menjadi anak yang mulai membantah dan nakal. Sampai suatu
ketika angin ribut membawanya kealam bawah sadarnya, sehingga dengan
ketidaksadarannya dia melakukan sesuatu sebagaimana yang dilakukan
layaknya suami istri. Hal itu merupakan adat yang dilakukan oleh anak
muda yang berpacaran pada saat ini. Akan tetapi yang membuat
keluarganya kecewa dan shock dengan kelakuan anaknya, karena
dia melakukan hal yang menjijikan itu dengan tetangga dekatnya
sendiri, dimana coba muka mereka akan disembunyikan…??
Dari
kejadian yang dialami bunga tersebut akhirnya orang tuanya pun sadar
bahwa ini semua terjadi bukan semata-mata karena kesalahan mereka,
tetapi juga karena kesalahan mereka yang terlalu besar memberi
otoritas terhadap kehidupan anak-anaknya tanpa turut andil
didalamnya.
Dari
sedikit kasus remaja yang menyedihkan diatas, dapat diambil pelajaran
bahwa:
- Remaja adalah aset yang berharga maka jaga dan rawat dia sampai saatnya benar-benar dia menjadi investasi yang mahal.
- Orang tua adalah orang pertama yang akan menjadikan remaja itu aset yang bernilai tinggi atau aset yang tidak ada nilainya sama sekali,
- Oleh karena itu orang tua sebaiknya tidak boleh sembarangan dalam memilih pola asuh.
- Diberi kepercayaan adalah kebanggaan dari seorang remaja, akan tetapi hal itu perlu diimbangi dengan adanya pengawasan dari belakang.