Situasi
berubah, tindakan kaum muslimin pun berubah. Banyak hal yang
dilakukannya bertentangan dengan tuntutan islam, kian hari kian
menajam dan curam. Keadilan yang merupakan senjata dakwah Islam kini
karatan dan lapuk ditangan mereka sendiri. Mereka zalim terhadap
didinya sendiri. Hakim memutuskan perkara berdasarkan hawa nafsu dan
mencari popularitas. Dengan demikian, kebatilan terus berjalan
ditengah-tengah mereka sehingga mereka menjadi lemah dan terhina.
Tiada kekuatan dan tiada upaya kecuali bersama dengan kekuatan dan
kehendak Allah. Tiada perombak perkara dan pembalik hati kecuali
Allah. Demikian kondisi kita pada masa kini. Hawa nafsu telah
menguasai para pemimpin kita dan menjalar kepada orang-orang yang
arif dan bijaksana yang ada disekeliling pemimpinan tersebut dan
melanda pula terhadap orang-orang yang tuduk kepada para pemimpin.
- KEWAJIBAN BERDASARKAN HUKUM TAKLIFI
Hukum taklifi itu tidak ada bila tanpa adanya
pengetahuan terhadapnya dan tidak ada sanksi tanpa adanya pengetahuan
terhadap risalah Nabi Muhammad saw, dan seruan kepadanya. Oleh karena
itu, Islam adalah agama generasi sampai hari kiamat, yang tentunya
memerlukan para pengajar dan Dai yang terus-menerus mengadakan dakwah
dari satu tempat ke tempat lainnya ditengah-tengah masyarakat, guna
menyampaikan bahwa agama islam adalah agama benar. Nabi telah
berdakwah dangan menegaskan Allah, menyeru untuk menaati perintah dan
menjauhi larangan-Nya dan membacakan Al-Quran (memasukan) konsep
Al-Quran kepada dada kaum muslimin dan menjelaskan hukum-hukumnya.
- Tugas Orang-orang Setelah Nabi
Islam
memerintahkan orang-orang yang datang setelah Nabi untuk meninggalkan
pandangan hidupnya yang salah untuk berpegang kepada islam. Kabar
gembira dan peringatan itu menghendaki pihak yang memberikan
peringatan dan memberikan kabar gembira itu. Setiap zaman
menghendakinya. Pada Qs Yusuf ayat 108, menunjukan tiga perkara,
pertama,
bahwa dakwah orang mukmin mengajak kepada jalan Allah itu merupakan
jalan terjang. Kedua,
bahwa beban kepada Nabi untuk menyampaikan dakwah islamiah, berarti
berat pula bagi umatnya. Ketiga,
hendaknya para Dai mempunyai metode yang luwes dalam mengeluarkan
dalil-dalil dari sumber yang jelas dan tegas penuh keyakinan.
- Bentuk Kewajiban Berdakwah
Dakwah
Islamiah pada zaman Nabi Muhammad saw, dilakukan secara individu
selanjutnya yang berkewajiban untuk mengelolanya adalah setiap mukmin
yang mengetahui akan kebenaran Islam dan mampu menjelaskannya. Nabi
sendiri telah melaksanakan dakwah Islamiah dan mengutus utusannya ke
berbagai pelosok daerah dari kalangan sahabatnya yang mempunyai
kemampuan untuk itu. Oleh karena itu, dakwah Islamiah itu hukumnya
menjadi Fardu Ain bagi setiap orang yang mampu melakukannya. Bagi
orang yang mempunyai kesempatan baik untuk melaksanakannya kemudian
dia melakukannya, dakwah islamiah menjadi Fardu Kifayah.
- METODE DAKWAH ZAMAN SAHABAT DAN PENERUSNYA
Pada
saat itu yang mereka lakukan adalah mengumpulkan Al-Quran melalui
para penghafal. Mereka mengumpulkan dengan menggunakan metode yang
dapat dipercaya kemudian mereka mengambil langkah-langkah :
- Mereka menghafal Al-Quran secara sistematis-objektif. Setiap ayat Al-Quran ditempatkan pada tempatnya berdasarkan ketentuan
- Orang yyang mengajukan satu ayat atau lebih kepada dewan penghafal harus disertai dua orang saksi yang menyatakan bahwa ayat itu ditulis pada zaman Rasululloh dengan syarat bahwa tulisan itu diimlakan Rasululloh kepada orang tersebut. Jika telah dapat persaksian yang sempurna, maka dibawalah dan dituliskan ayat Al-Quran tersebut.
- SUMBER DAKWAH DAN PEGANGAN DAI
Al-Quran
adalah sumber hukum Islam yang pertama. Oleh karena itu, Dai dituntut
untuk mempelajari Al-Quran. Pada dasarnya Al-Quran itu sendiri
merupakan dakwah yang terkuat bagi pengembangan Islam karena Al-Quran
mancakup cerita orang-orang terdahulu dan syariat-syariatnya serta
hukum-hukumnya. Al-Quran didalamnya membicarakan keimanan. Oleh
karena itu, Al-Quran telah cukup untuk dakwah asalkan pandai
menjelaskannya.
Pada
masa sahabat, pengalihan kepada As-Sunnah itu merupakan suatu hal
yang harus. Hadis-hadis itu diawasi dan diperiksa sehingga bisa
menentukan suatu perkara. Jika para sahabat tidak menemukan perkara
tersebut didalam Al-Quran, mereka mencari di As-Sunnah. Akan tetapi
mereka tidak membuat hadist sendiri, mereka mencari perawi yang lebih
terpecaya. Lalu para sahabat mengkader murid-muridnya itu dari
kalangan bangsa Persi yang terkenuka.
- KERUKUNAN HIDUP BERTETANGGA DAN PENGARUHNYA TERHADAP DAKWAH.
Kaum
Muslimin berpegang teguh terhadap perintah-perintah Rasululloh dalam
menghargai sesama manusia. Beliau bersabda,
“
Mudahkanlah, janganlah mempersulit mereka, berilah
mereka optimisme dan janganlah kalian mereka beru kepesemisan “
Kerukunan
hidup bertetangga dan pergaulan yang baik membuka tali silaturahmi
antara kaum Muslimin dan non-Muslimin. Silaturahmi dan pergaulan ini
dibarengi pengertian bahwa islam mengajak kepada kerukunan
bertetangga. Pengaruh bertetangga dengan baik itu tidaklah diragukan
lagi akan mendekatkan dan melunakkan hati. Jika itu telah luluh,
mudahlah masuk kebenaran Islam itu, apalagi ditambah dengan
pendekatan penjelasan rasional. Sikap bertetangga yang kurang baik
dan tingkah laku yang tidak sopan menjauhkan masuknya petunjuk Islam
kedalam non-muslim. Teori Ibnu Khaldun mengatakan bahwa pihak yang
tidak benar akan mengikuti yang benar (yang lemah akan mengikuti yang
kuat). Hal itu semua diduga sebagai suatu kondisi dan indikasi
sebab-musabab terwujudnya kekuatan dan rahasia kehendak dan rahasia
kehendak dan keagungannya.
- KEADILAN DAN KEDUDUKANNYA DALAM DAKWAH ISLAMIAH
Islam
itu agama yang adil. Setiap agama mempunyai nilai ini, agama islampun
memiliki nilai ini, agama islampun pada intinya memiliki keadilan,
islam memiliki semboyan, “Bertindaklah adilah kalian terhadap
musuh.” Allah berfirman,
“Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu
untuk tidak berbuat adil, berbuat adilah kamu, karena bertindak adil
itu lebih dekat kepada Taqwa” (Al-Maidah : 8)
Islam
telah membawa cahaya yang terang-benderang ditengah-tengah kegelapan
dan kebodohan manusia. Perintah di negeri-negeri sekitar Arabia
adalah perintah raja dan pemimpin yang menguasai manusia dan harta
kekayaan serta jiwa, sebagaimana halnya ahli waris yang akan menerima
apa yang dimilikinya orang tuanya, meskipun mereka itu bebas merdeka
dan bukan seorang hamba sahaya. Mereka pada umumnya mendapatkan tahta
dan kerajaan secara proses warisan bukan berdasarkan prise prestasi,
sebagaimana halnya seseorang mendapatkan warisan dari ibunya.
Keadilan dalam islam bukan hanya semboyan yang hanya berbentuk
kata-kata (seperti tertuang dalam Al-Quran), melainkan ia pun
merupakan suatu hal yang diamalkan.
- PERANAN MUTAZILAH DALAM DAKWAH ISLAMIAH
Dakwah
Islamiah yang dilakukan Mutazilah bersumber kepada Amr makruf nahyi
munkar yang mempunyai lima sendi, yaitu :
- Tauhidullah
- Beriman terhadap kehidupan dunia dan akhirat
- Keadilan
- Orang yang berbuat dosa besar berkedudukan antara yang beriman dan kafir juga boleh saja orang tersebut disebut sebagai orang muslim
- Amr makruf dan nahyi munkar
Mereka menetapkan kewajiban dakwah dan
melaksanakannya sebagai pelaksanaan perintah Allah. Oleh karena itu,
orang yang tidak melaksanakan amr-makruf nahyi munkar dianggap telah
berbuat dosa. Kemudian, wajib atas setiap kaum Muslimin untuk
berdakwah dan bertabligh kepada orang yang sesat. Hal itu disesuaikan
dengan kemampuan orang tersebut. Peranan Mutazilah dalam dakwah
islamiah yaitu peranan yang berdasarkan atas wajibnya amr makruf dan
nahyi munkar serta memasukan konsepsi dakwah islamiah pada umumnya
dan menolak orang-orang yang memecah belah pandangan mereka atau
orang-orang yang bertujuan mengembuskan perpecahan ditengah-tengah
kaum Mukminin.
- DAKWAH MASA KINI
Wajib
atas setiap orang islam untuk mengajak masuk islam kepada masyarakat
sekitarnya sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Orang itu harus
mengetahui islam, baik secara global maupun secara terinci, sedangkan
jamaah dakwah islamiah harus memiliki ilmu psikologi sosial
kemasyarakatan, baik secara keseluruhan maupun secara individu. Salah
satu dominan dakwah secara umum adalah keberadaan akhlak, agama,
kecerdasan, dan keistiqomahan orang islam itu sendiri. Tidak patut
bagi kita untuk berpendapat bahwa kemiskinan dapat menjauhkan manusia
kedalam islam, dan kekayaan dapat mendekatkannya. Yang mendekatkan
atau yang menjauhkan itu bergantung pada pribadi manusia dan kebaikan
pembinaan keluarga.
- PEMBINAAN DAKWAH ISLAM
- Bagaimana Dewan Dakwah Islamiah dibentuk dalam upaya Melaksanakan Fardu Kifayah dan Bagaimana Pula Dakwah Individual Dapat Dilaksanakan ?
Wajibnya dakwah sebagai kewajiban khusus atau
fardu ain itu dikategorikan kepada suatu dewan (jamaah) yang
terbentuk dari individu-individu khusus itu. Sedangkan yang dimaksud
bahwa dakwah fardu kifayah adalah karena semua kaum muslimin harus
berada dalam satu jamaah. Demikian pula keberadaan fardu kifayah
disamping mempunyai kewajiban khusus juga mempunyai kewajiban umum
yang melahirkan pelaksanaan fardu kifayah tersebut. Disamping melalui
dewan-dewan dakwah, ada pula dakwah yang dilakukan secara individual
yang tidak mungkin untuk menghalangi mereka, melainkan mereka kita
hanya mugkin memberikan imbauan kepada mereka untuk mengambil sampel
metedologi. Oleh karena itu, wajib atas para khatib yang memberikan
nasehat di masjid-,asjid untuk memberikan keterangan kpada manusia
mengenai kewajiban dalam hal dakwah ini, membeberkan sampel-sampel
metode dakwah, kemudian menegaskan kepada mereka bahwa hal itu
merupakan amr ma’ruf nahyi munkar. Hal
itu merupakan perjuangan di jalan Allah dan mengajak kepada keluarga
dengan cara yang baik, menanggapi pihak yang kontra dengan cara yang
bijaksana, dan janganlah mengajak mereka dengan tata cara yang
mengikat. Untuk melunakan hati dengan ungkapan yang menarik dan tidak
menyinggun, janganlah mendahului Allah akan sesuatu hal tanpa
pengetahuan yang benar.
- Formulasi Dakwah Islamiah
Formulasi dakwah bergantung pada perkembangan
formulasi dakwah. Orangorang awam tidaklah mengenal islam. Oleh
karena itu, alangkah lebih baiknya kita menulis tulisan kecil yang
membicarakan pokok-pokok yang mudah dicerna dan mudah pula
didapatkannya, dan juga dibahas mengenai masalah-masalah yang
berhubungan dengan kepentingan umum (pendapat umum) sepeti hubungan
internasional. Menurut islam teori pertempuran dalam islam dan
tanggung jawab sosial kemasyarakat harus dibarengi dengan penjelasan
akidah islamiah dan ibadah islamiah yang mudah dicerna yang kita
anggap tidak menyulitkan pemikiran mereka dan juga tidak menggoyahkan
akidah.
Dalam dewan yang mengkhususkan diri dibidang ini
haruslah memperbanyak karya-karya tulis yang merupakan konsepsi Islam
dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi manusia,khususnya
pertikaian antarumat manusia.
DAI
Tidak disangkal lagi bahwa kepribadian dai
mempunyai pengaruh terbesar bagi mereka untuk masuk islam.
Kepribadiannya yang dapat menarik mereka untuk masuk Islam. Sedangkan
denagn pribadi yang amoral akan mengakibatkan mereka menjauh atau
jika tterdapat adat yang kurang senonoh atau karena kekasarannya mak
secara fitrahnya tidak akan ada seorang pun yang akan menoleak akan
ada seorang pun yang akan menolehnya.
Oleh karena ituu Dai harus memiliki karateristik
sbb :
- Dai harus mempunyai perilaku yang baik sepi tanpa pamrih, baik material maupun ketenaran.
- Dai harus mampu menjelaskan dan mengetahui retorika
- Dai harus mempunyai kepribadian yang positif dan berguna, tidak kemungkinan adanya penghinaan dan celaan manusia, janganlah pula mempunyai cacat jiwa raga dan moral, mengerti dan mengetahui etika yang sempurna
- Dai itu wajib mengetahui al-quran dan sunnah serta psikologi, kultur orang-orang yang akan diajak masuk islam, mengetahui media yang akan lebih menarik perhatian dari pada yang akan menjauhkannya.
- Tidak memusuhi, tidaklah terjadi kontra denan orang yang akan diajak masuk islam, dan dia harus menjadi anggota (Hanba Allah) yang mempunyai rendah hati
- Menjauhkan diri dari kesubhatan karena pengaruh kesubhatan yang ada disekitar dirinya akan melemahkan wibawa perkataanya dan akan menghancurkan dakwah itu.
- Materi Dakwah
Sesugguhnya dakwah Islamiah itu tediri atas materi
dan dalil-dalilnya sbb :
- Akidah Islamiah, yaitu akidah wahdaniyah (menegaskan Allah). Penjelasannya dapat diambil dari Al-quran dan dalam keterangan asma’ul husna atau sifat Allah Yang Maha Tinggi.
- Percaya (beriman) kepada Al-Quran bahwa Al-Quan itu diturunkan dari Allah dan dapat melunpuhkan bangsa Arab untuk membuat yang serupa.
- Mereka memiliki hadist-hadist yang memang dapat mengebuskan semangat takwa kepada lubuk hati dan menyentuh jiwa, kemudian mengajarkan kepada mereka tentang perjalanan hidup Muhammad saw.
- Mengesahkan perjalanan hidup Muhammad yang suci dan melaksanakan (mengingatnya) dari berbagai segi yang menunjukan bahwa Muhammad itu benar, dapat dipercaya, dan mempunyai akhlak yang mulia
- Menjelaskan tujuan islam bagi individu dan masyarakat dengan prinsip menghormati manusia, keadilan hukum diantara manusia, keadilan, dalam bermasyarakat dan bernegara, persamaan dan kemerdekaan, gotong royong dalm kebaikan dan takwa, serta melarang gotong royong dalam berbuat dosa seperti mewujudkan diskriminasi dan saling kenal antara sesama manusia.