ASPEK – ASPEK TERAPETIK AJARAN ISLAM

Written By IMM Tarbiyah on Rabu, 28 September 2011 | 08.35


PENDAHULUAN

Dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits menunjukan pentingnya agama untuk kesehatan hidup di dunia dan akhirat, termasuk meraih jiwa yang sehat.

Q.S Al-Isro’: 9

Artinya : “Sesungguhnya Al Quran Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,”

Q.S Yunus : 57

Artinya : ”Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

Pada Al-Qur’an terkandung daya spiritual yang luar biasa terhadap jiwa manusia. Al-Qur’an dapat memebrsihkan rohnya, membangun kesadaran dan pikiran serta memperjelas pandangan. Dikalangan sejumlah psikolog menyerukan pentingnya agama agama dalam kesehatan jiwa. Keiamanan kepada Allah terdapat kekuatan luar biasa yang memberi manuasi kekuatan spiritual. Kekuatan ini akan membantu manusia dalam memikul beban kehidupan dan akan menjauhkannya dari kegelisahan yang dihadapi manusia di zaman modern ini. Karena orang-orang yang berulang-ulang melakukan peribadatan akan merasakan kepribadian yang lebih kukuh dan lebih baik dibandingkan orang-orang yang tidak beragama.
Untuk lebih jelasnya bagaimana semua itu terjadi pada manusia, kita akan bahas tentang aspek-aspek terapik ajaran Islam yang memuat tentang Iman, Islam dan Ihsan.



PEMBAHASAN
  1. Pengertian Iman, Islam dan Ihsan
حد ثنا ابى هريرة قال: كان النبى ص.م. بارزا يوما للناس فاتاه رجل فقال: ما الا يمان؟ قال: الايمان ان تؤ من باالله وملائكته وبلقائه وبر سله وتؤ من بالبعث قال: ماالا سلام؟ قال : الاسلام ان تعبد الله ولا تشرك به وتقيم الصلاة وتؤدى الزكاة المفروضةوتصوم لازضان. قال: ماالا حسان؟ قال: ان تعبد الله كانك تراه ، فإن لم تكن تراه فإنه يراك. قال: متى الساعة ؟ قال: ماالمسئول عنها بأعلم من السائل,وسأخبرك عن اشر اطها، اذاولدت الا مة ربها ، واذاتطاول رعاة الابل البهم فى البنيان، فى خمس لا يعلمهن الا الله ثم تلاالنبي ص.م. ان الله عنده على الساعة،الا ية. ثم ادبر. فقال : ردوه فلم يروا شيئا. فقال: هدا جبريل جاء يعلم الناس دينهم. اخرجه البخارى فى : ۠۲ كتاب الايمان : ۳۷ باب سؤال جبريل النبى ص.م عن الايمان ةالاشلام

Artinya : Hadis Abu Hurairah ra dimana ia berkata: “Pada suatu hari Nabi SAW berada di tengah-tengah para sahabat, lalu ada seseorang datang kepada beliau lantas bertanya: “Apakah iman itu?” Beliau menjawab : “Iman adalah kamu percaya kepada Allah dan malaikat-Nya, percaya dengan adanya pertemuan dengan-Nya, dan dengan adanya rasul-rasul-Nya, dan kamu percaya dengan adanya hari kebangkitan (setelah mati). Ia bertanya : “Apakah Islam itu?” Beliau menjawab : “Islam yaitu kamu menyembah kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa pada bulan Ramadhan”. Ia bertanya: “Apakah ihsan itu?” Beliau menjawab : “kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya dan jika kamu tidak bisa (seakan-akan) melihat-Nya maka (berkeyakinanlah) bahwa sesungguhnya Allah melihat kamu”. Ia bertanya : Kapan hari kiamat itu? “Beliau menjawab: Prang yang ditanya tentang kimata itu tidak lebih tahu dari pada orang yang bertanya. Akan tetapi aku akan memberitahukan kepadamu tentang tanda-tandanya, apabila penggembala unta dan ternak berlomba-lomba dalam bangunan, dalam lima hal tidak yang mengetahuinya kecuali Allah”. Kemudian Nabi SAW membaca ayat (yang artinya) : “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tetang hari kiamat; dan Dialah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang besok, dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. Orang yang bertanya itu lantas pergi, lalu beliau bersabda: “Kembalikanlah dia”. Akan tetapi mereka tidak melihat apa-apa, maka beliau bersabda: “Itu adalah Jibril yang datang untuk mengajarkan manusia tentang agama”.

    1. Iman
Iman berarti percaya dengan penuh keyakinan, tidak saja dilakukan secara lisan dan dibenarkan oleh hati, tetapi juga dilaksanakan dalam perbuatan nyata.
Keimanan adalah dasar dari agama, yang dalam agama Islam dikenal sebagai rukun iman, yaitu:
  1. Iman terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  2. Iman terhadap para malaikat
  3. Iman terhadap kitab suci
  4. Iman terhadap para Rasul
  5. Iman terhadap hari akhir
  6. Iman terhadap qodlo dan qodar 1
Sabda Rasulullah SAW, yang diriwayatkan dari Umar sebagai jawaban pertanyaan yang diajukan oleh Malaikat Jibril :
... Engkau beriman kepada allah, kepada malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan-Nya, kepada hari kiamat, dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk ....” (HR. Muslim)
Mengenal kepada Allah adalah hal pertama yang harus dilakukan seorang muslim dan beragama.2 Adapun orang-orang yang beriman disebut mukmin, yang tanda-tandanya di antaranya dalam QS. Al Mukminun.3
  • Khusyuk dalam shalatnya, berkata santun dan membayar zakat
QS. Al-Mukminun : 1-4

Artinya : Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, Dan orang-orang yang menunaikan zakat,
  • Menjaga kehormatan dan kesucian
QS. Al-Mukminun : 5-7

Artinya : Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.
  • Memelihara amanat, menepati janji, serta mendirikan shalat
QS. Al-Mukminun : 8-11

Artinya : Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. . Mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.

    1. Islam
Islam adalah mematuhi apapun yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dengan jalan mengikuti segala perintahnya serta mematuhi semua larangannya. 4 Islam mengajarkan sikap tunduk, patuh, pasrah dan berserah diri kepada Tuhan secara tulus. Islam bukan sebagai suatu sistem keagamaan melainkan pokok-pokok ibadah dalam agama islam yang dikenal sebagai rukun Islam. Rukun Islam yaitu ada 5:
      1. Mengucapkan kalimat syahadah
      2. Menegakkan shalat
      3. Melakukan puasa pada bulan suci Ramadhan
      4. Membayar zakat
      5. Melakukan ibadah haji bagi yang mampu
Kaum muslimin adalah mereka yang memeluk agama Islam dan patuh kepada Tuhan dan taat menjalankan perintah-Nya. 5
  • Mengakui seorang muslim
QS. Al An’am : 162-163

Artinya : Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan Aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".
  • Memperoleh ampunan dan pahala yang besar
QS. Al Ahzab : 35

Artinya : Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
QS. Ali Imran : 85

Artinya : Barangsiapa mencari agama selain agama islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

    1. Ihsan
Secara umum ihsan berarti sebagai kebaikan atau kebajikan, dalam hal ini akhlak yang terpuji. 6
Menurut Rasulullah SAW yang dimaksud dengan “ihsan” adalah kondisi ibadah yang demikian khusyuknya sehingga seakan-akan dapat melihat (dengan mata ruhani) bahwa Tuhan hadir di hadapan kita dan kalau kondisi ibadah seperti itu tidak bisa diraih, yakinlah bahwa Tuhan Maha Melihat apa yang kita lakukan dan apa yang ada dalam hati sanubari kita. 7
Beberapa ayat al-Qur’an mengenai kebaikan antara lain:
  • Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik
QS. Al Baqarah : 195

Artinya : Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
  • Surga bagi mereka yang berbuat baik
QS. Yunus : 26
 
Artinya : Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. mereka Itulah penghuni syurga, mereka kekal di dalamnya.
  • Kebaikan sebagai tujuan terakhir dan sebagai jalan/alat untuk sampai kepada tujuan akhir manusia yaitu bahagia dunia dan akhirat.
QS. Al Baqarah : 148

Artinya : Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

    1. Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
Iman, Islam dan Ihsan sebagai trilogi ajaran Ilahi, satu sama lain dan merupakan tingkatan bagi seseorang dalam kualitas keberagamannya. Karena islam tidak absah tanpa iman dan iman tidak mungkin tanpa Islam. Sebab Islam dulu baru iman dan ihsan menduduki tingkat yang paling tinggi. Orang Islam yang semuanya memiliki sifat muhsin.
Firman Allah SWT dalam QS. Al-Hujarat : 14
 
Artinya : Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami Telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi Katakanlah 'kami Telah tunduk', Karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Bila kita renungkan bahwa Allah SWT telah memberi petunjuk mengenai hidup yang baik dan selamat, serta meraih kondisi mental yang sehat. Dan untuk meraih semua itu salah satunya dengan mengembangkan pribadi dan kesehatan jiwa, mengamalkan rukun Islam dan Rukun Iman dan lain-lain.

    1. Prinsip-prinsip Islam untuk Pengembangan Pribadi dan Kesehatan Jiwa
Kondisi kejiwaan yang sehat merupakan hasil dari kondisi pribadi yang matang secara emosional, intelektual dan sosial serta terutama matang dalam keimann dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Suatu tipe mausia ideal dengan kualitas-kualitasnya mungkin sulit dicapai, namun dapat diupayakan dengan berbagai usaha yang dilakukan secara sadar, aktif dan terencana sesuai dengan prinsip yang terungkap dalam QS. Ar-Raad : 11

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Ayat ini menunjukkan bahwa Islam mengakui kebebasan berkehendak dan menghargai pilihan pribadi untuk menentukan apa yang terbaik baginya. Dalam hal ini manusia diberi kebebasan untuk secara sadar dan aktif melakukan lebih dahulu berbagai upaya untuk meningkatkan diri dan mengubah nasibnya dan baru setelah itu hidayah Allah SWT diraih dengan usaha-usaha yang sesuai dan berdasarkan Al-Qur'an dan Al Hadits.
    1. Tiga Upaya Peningkatan diri untuk mengubah nasib menjadi lebih baik lagi, yaitu: 8
      1. Hidup secara Islami
Berusaha secara sadar untuk mengisi kegiatan sehari-hari dengan hal-hal yang bermanfaat dan sesuai dengan nilai-nilai aqidah, syariah dan akhlak, aturan-aturan negara dan norma-norma kehidupan bermasyarakat serta menjauhi hal-hal yang dilarang agama.
      1. Melakukan latihan intensif yang bercorak psikoedukasi
Dengan pelatihan ini diharapkan, para peserta sadar diri akan keunggulan dan kelemahannya, mampu menyesuaikan diri, menemukan arti dan tujuan hidupnya dan menyadari serta menghayati betapa pentingnya meningkatkan diri.
      1. Meningkatkan kualitas ibadah
Salah satu contohnya dengan shalat khusyu. Bila hal itu bisa dilakukan pasti segala sifat jelek akan sirna dan akan menjadi pribadi seorang mukmin sejati yang senantiasa mendapat bimbingan dan petunjuk-Nya. Shalat kusyu merupakan indikator keimanan, sehingga melalui kekhusyukan shalatnya seseorang dapat menilai sendiri kadar keimanan dirinya.
Firman Allah dalam QS. Al Ankabut: 45

Artinya : Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
    1. Menjalankan ibadah shalat lima waktu hukumnya wajib. Pada saat seseorang sedang shalat, maka seluruh alam pikiran dan perasaannya terlepas dari semua urusan dunia yang membuat dirinya stres, jiwanya akan tenang.
Bagi kesehatan jiwa, shalat merupakan pemenuhan salah satu kebutuhan dasar spiritual manusia yang penting bagi ketahanan spiritual/kerohanian dalam menghadapi berbagai stress dalam kehidupan.9 Firman Allah dalam QS. Al Baqarah : 153:
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Dengan mengamalkan rukun islam, seseorang akan sehat jiwanya karena jiwanya tenang, senang, memiliki pengendalian diri, berjiwa patriot, berjiwa sosial, berperikemanusiaan, saling kasih mengasihi sesama muslim dan lain-lain.
    1. Salah satu kebutuhan utama manusia adlah kebutuhan rasa aman dan berlindung. Orang yang beriman adalah orang yang selalu ingat kepada Allah SWT, perasaan tenang, aman dan terlindungi selalu menyertainya. Dalam kehidupan di dunia iin tidak ada yang perlu ditakutkan selain Allah SWT, karena Allah SWT selalu memberikan petunjuk, taufik serta hidayah-Nya, sehingga orang yang beriman itu senantiasa memperoleh bimbingan dan perlindungan-Nya. Islam mengajarkan kita untuk beriman kepada Allah SWT, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah SWT, iman kepada hari kiamat, iman kepada Qadha dan Qodar. 10
Firman Allah SWT dalam QS. Ar Ra’ad : 28:

Artinya (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

  1. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling membantu seseorang dalam perkembangan, pribadi sosial, belajar, karir. Perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang beriman, takwa, mandiri dan bertanggung jawab. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang prinsip-prinsip bimbingan dan konseling.
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu supaya individu tersebut mampu memahami dirinya sendiri, dengan demikian ia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan bermanfaat bagi orang lain.
Konseling merupakan layanan yang diberikan kepada pasien supaya ia memperoleh kepercayaan dirinya untuk memperbaiki tingkah lakunya.11
Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling
  1. Melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi.
  2. Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik.
  3. Bimbingan dan konseling memberikan perhatian kepada semua individu
  4. Bimbingan dan konseling terarah dan teratur
  5. Bimbingan dan konseling diarahkan untuk pengembangan individu, sehingga dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya, dan lain-lain. 12

  1. Psikoterapi dalam Islam
Psikoterapi Islam adalah proses perawatan dan penyembuhan terhadap gangguan kejiwaan dan kerohanian melalui met dan teknik yang didasarkan pada Al-Qur'an dan Sunnah. 13
Tujuan utama psikoterapi ialah menyelamatkan manusia dari kegelisahan serta menebarkan perasaan tentram dalam jiwa manusia. Pada dasarnya psikoterapi bertujuan mengubah pikiran orang-orang yang menderita gangguan kejiwaan tentang diri mereka, orang lain, kehidupan dan masalah-masalah yang menjadi penyebab kegelisahan mereka.
Seorang psikoterapis berusaha menyehatkan pikiran-pikiran si pasien serta menjadikan pasien memandang dirinya orang lain dan masalah-masalahnya dengan pandangan yang benar dan berusaha menyelesaikan nasalah-masalah tersebut. 14
  • Dalam psikoterapi Islam, ada dua penyakit batin manusia, yaitu
  1. Penyakit Nafsani
Penyakit jiwa yang berakibat sehat-sakitnya seseorang, Contohnya yaitu gila, stress dan lain-lain
QS. Al Baqarah ayat 112

Artinya (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
  1. Penyakit Ruhani
Penyakit yang mengotori kesucian ruh, berakibat pada baik-buruknya perilaku seseorang.
Contohnya : kufur, munafik, hasud dan lain-lain
QS. Al Baqarah : 10

Artinya Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.

  • Metode terapi psikoterapi Islam, di antaranya:
    1. Terapi dengan Al-Qur'an
QS. Yunus : 57:

Artinya Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
    1. Terapi dengan Doa
    2. Metode dzikir
QS. Ar Ra’ad: 28

Artinya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
    1. Shalat
QS. Al-Ankabut : 45

Artinya : Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
    1. Tobat
QS. Thaha : 82

Artinya : Dan Sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, Kemudian tetap di jalan yang benar
    1. Puasa
QS. Al Baqarah : 183
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
    1. Zakat
QS. At Taubah : 103

Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui
    1. Sabar dan lain-lain 15
QS. Ali Imran : 200
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung
KESIMPULAN


Aspek-aspek terapetik yang terkandung dalam ajaran Islam yaitu Iman, Islam dan Ihsan, sebagai ajaran Trilogi Illahi sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia terutama jiwanya. Al-Qur'an mengantarkan ke dalam kesempurnaan Insani sehingga mewujudkan kebahagiaan jiwa manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Dan dalam mewujudkan kebahagiaan jiwa manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat, diperlukan adanya psikoterapi secara Islam yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Al Hadits. Serta bimbingan dan konseling untuk membantu memecahkan masalah-masalah yang terjadi pada manusia.
Psikoterapi berusaha menyehatkan-pikiran pasien serta menjadikan pasien memandang dirinya, orang lain dan masalah-masalah dengan benar serta berusaha menyelesaikan masalah-masalah tersebut ketimbang menghindarinya. Hal ini akan membuatnya merasakan kenikmatan kehidupan, kepuasan hati, ketenangan batin dan kebahagiaan. Namun semua itu kembali lagi pada diri manusia karena yang mengubah keadaan itu adalah dirinya dan sesuai dengan usahanya.
Firman Allah SWT dalam QS. Al Ra’ad : 11

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri
Bila tubuh kita sakit,
Kita obati dengan Al-Qur'an
Bila jiwa kita menderita,
Kita sembuhkan dengan Al-Qur'an
Bila akhlak kita menyimpang,
Kita luruskan dengan Al-Qur'an
Bila tekad kita melemah,
Kita kuatkan dengan Al-Qur'an
Bila hati kita berkarat,
Kita bersihkan dengan Al-Qur'an
Bila nurani kita tertidur,
Kita bangunkan dengan Al-Qur'an
Bila kehidupan kita gersang
Kita siram dengan Al-Qur'an
Bila jalan kita gelap
Kita sinari dengan Al-Qur'an
Bila rizki kita sedikit
Kita perbanyak dengan Al-Qur'an
Bila nafsu kita tidak terkendali
Kita kekang dengan Al-Qur'an



Inilah keagungan dan ketinggian Al-Qur'an
Sebagai pemecah segala masalah dalam kehidupan manusia
DAFTAR PUSTAKA

Afra, Afifah, Panduan Amal Wanita Salihah, Surakarta, Afra Publishing, 2008.
Arifin, Isep Zainal, Bimbingan Penyuluhan Islam Pengembangan Dakwah Melalui Psikoterapi Islam, Jakarta: Grafindo Persada, 2009.
Baqi, Muhammad Fu’ad, Abdul, Terjemah Al-Lu’lu wal Marjan, Semarang: Toha Putra Group, 1993.
Bastaman, Hanna Djumhanam Integrasi PSikologi dengan Islam, Yogyakarta: Yayasan Insan Kamil, 2005.
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Syaumil Cipta Media, 2005.
Hawari, Dadang, Al-Qur'an Ilmu Kedokteran JIwa dan Kesehatan Jiwa, Jakarta: Dana Bhakti Primayasa, 1996.
Jabbar, Umar Abdul, Terjemah Mabadiul Fiqh, Jilid 3, Surabaya: Salim Nabhan, tt.
Najati, Muhammad Utsman, Psikologi dalam Al-Qur'an Bandung: Pustaka Setia, 2005.
Sukardi, Dewa Ketut, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2000

1 Muhammad Fu’ad, Abdul BAqi, Terjemah Al-Lu’lu wal MArjan, (Semarang: Toha Putra Group, 1993), hlm. 9-10.
2 Hanna Djumhana Bastaman, INtegrasi PSikologi dengan Islam, (Yogyakarta: Yayasan Insan Kamil, 2005), hlm. 148.
3 Afifah, Afra, Panduan Amal Wanita Salihah, (Surakarta, Afra Publishing, 2008), hlm. 28.
4 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Syaumil Cipta Media, 2005), hlm. 342.
5 Umar Abdul Jabbar, Terjemah Mabadiul Fiqh, Jilid 3, (Surabaya: Salim Nabhan, tt), hlm. 3.
6Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi,......, hlm. 149.
7 Ibid., hlm. 150.
8 Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi, ... hlm. 150.
9 DAdang HAwari, Al-Qur'an Ilmu Kedokteran JIwa dan Kesehatan Jiwa, (Jakarta: Dana Bhakti Primayasa, 1996), hlm. 447
10 Ibid., hlm. 430.
11 Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 18-21.
12 Ibid., hlm. 23-25
13 Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam Pengembangan Dakwah Melalui Psikoterapi Islam, (Jakarta: Grafindo Persada, 2009), hlm. 23.
14 Muhammad Utsman Najati, Psikologi dalam Al-Qur'an (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm. 444.
15 ISep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan….., hlm. 30-31.

Ditulis Oleh : IMM Tarbiyah ~IMM Komisariat Dakwah

IMM.Dakwah Anda sedang membaca artikel berjudul ASPEK – ASPEK TERAPETIK AJARAN ISLAM.

Ditulis oleh IMM Komisariat Dakwah.

Silahkan manfaatkan dengan bijak.

Blog, Updated at: 08.35